Jembatan gantung penghubung Kelurahan Winduhaji-Citangtu, Kecamatan Kuningan, baru selesai dibangun. Siapa sangka, jembatan yang melintang di atas Sungai Cisanggarung itu mengundang penasaran warga Kuningan dan sekitarnya.
M Taufik, KUNINGAN
Jembatan gantung ini selesai dibangun pada pertengahan Ramadan 2020. Memiliki panjang 120 meter menyeberangi aliran Sungai Cisanggarung sedalam 80 meter. Pemandangan alam yang masih hijau di kiri kanan jembatan yang membelah hutan perawan berpenghuni kera ekor panjang, ternyata menarik masyarakat untuk datang berwisata.
Melewati jembatan dengan pemandangan hutan yang hijau itu rupanya spot yang bagus untuk berfoto selfie. Sehingga warga, wisatawan pun berbondong-bondong datang ke lokasi. Bahkan kini viral di media sosial.
\"Jembatan ini selesai dibangun pada pertengahan Puasa kemarin dan belum diresmikan. Namun banyak warga yang datang untuk berfoto bahkan ada yang mengabadikannya menggunakan drone, hingga akhirnya viral di media sosial dan kini semakin ramai dikunjungi warga,\" ujar seorang tokoh pemuda Kelurahan Winduhaji Samson.
Dalam sehari, kata Samson, sedikitnya ada 500 pengunjung yang datang ke jembatan gantung tersebut hanya untuk sekedar berfoto selfie dan merasakan sensasi berjalan di atas jembatan terpanjang di Kabupaten Kuningan tersebut. Menyadari potensi bahaya yang mungkin terjadi apabila lonjakan pengunjung tak terbendung, Samson bersama pemuda Karang Taruna Kelurahan Winduhaji pun langsung berinisiatif mengambil langkah antisipasi. Dengan mengerahkan seluruh personel Karang Taruna dibantu petugas Linmas setempat. Mereka membuat sejumlah penjagaan di beberapa titik agar pengunjung tidak banyak yang masuk ke jembatan tersebut.
\"Kalau tidak dibendung bisa sangat membahayakan. Jadi kami menempatkan petugas di depan jembatan yang akan mengatur jumlah pengunjung yang masuk maksimal hanya 15 orang dengan durasi 10 menit saja,\" ujar Samson selaku pembina Karang Taruna Winduhaji.
Selain itu, kata Samson, pihaknya juga menyediakan tempat parkir untuk kendaraan supaya tidak masuk terlalu dekat dengan jembatan. Jaraknya sekitar 200 meter dari jembatan, kendaraan pengunjung dipersilakan masuk lahan parkir yang sudah dijaga para pemuda Karang Taruna.
\"Kemarin Pak Bupati sudah datang meninjau lokasi ini dan mendukung upaya kami ini karena tujuannya untuk keamanan dan keselamatan bersama. Kami tidak memungut tiket masuk, hanya jasa parkir Rp2000 untuk setiap kendaraan dan kebersihan,\" ujar Samson diamini Panca Sajudin selaku pengurus Karang Taruna Winduhaji.
Samson pun menyadari sangat tidak dibenarkan adanya kerumunan di tengah pandemi Covid-19 ini, bahkan seluruh tempat wisata di Kabupaten Kuningan pun hingga saat ini masih tutup. Namun demikian, pihaknya tidak bisa menghalang-halangi warga untuk datang ke lokasi tersebut karena bukan kewenangannya, terlebih jembatan tersebut memang sengaja dibuat untuk mobilisasi warga.
\"Kami hanya bisa berupaya mengantisipasi dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan dan mewajibkan seluruh pengunjung mengenakan masker. Kalau ada yang tidak bawa maka kami sediakan masker, tapi tidak gratis. Kalau tidak mau beli, silakan pulang untuk ambil dulu dari rumah,\" tegas Samson.
Sementara itu, salah satu pengunjung Fatin warga Perum Alam Asri Cirendang mengaku sengaja datang ke jembatan gantung tersebut karena penasaran setelah melihat videonya viral di media sosial. \"Saya datang dengan teman-teman sambil bawa anak ingin melihat langsung jembatan gantung ini. Ternyata tempatnya memang bagus, sekeliling masih hutan hijau. Bagus untuk foto selfie,\" ujarnya. (*)