CIREBON- Terminal Harjamukti Cirebon telah kembali beroperasi untuk melayani para penumpang. Dibukanya kembali terminal Tipe A tersebut telah dilakukan sejak Rabu (11/6). Namun hanya berlaku untuk destinasi yang bukan termasuk zona merah.
Kepala Terminal Harjamukti, Komarudin SE mengatakan, operasional terminal sesuai intruksi dari Balai Pengelola Angkutan Darat (BPDT). Namun intruksi itu baru dilakukan Rabu (11/6), karena pihaknya tengah mempersiapkan Posko Gugus Tugas Pencegahan Covid-19. “Operasional pelayanan sudah kembali normal. Tapi hanya untuk tujuan yang bukan zona merah,” ujar Komarudin, kepada Radar Cirebon.
Dia melanjutkan, angkutan kota antara provinsi (AKAP) dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dengan tujuan beberapa kota yang masih termasuk zona merah seperti Jakarta, Tangerang, Bandung dan Surabaya masih belum diperbolehkan beroperasi. Angkutan masih didominasi tujuan Jawa Tengah dan Jogjakarta.
“Kalau untuk Bodebek dan arah selatan seperti Ciamis dan Tasik meskipun sudah dibuka, tapi peminatnya sedikit sekali. Cuma beberapa orang saja setiap hari,” lanjutnya.
Rata-rata dalam sehari terdapat 37 bus AKAP dan 20 bus AKDP yang beroperasi. Namun begitu, penumpang keberangkatan jumlahnya masih sangat minim. Rata rata 70 penumpang saja perhari untuk penumpang bus AKAP. Begitupala untuk penumpang AKDP, rata rata hanya 60 penumpang saja perhari.
Pengoperasian kembali terminal mengacu pada Surat Edaran (SE) 7 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tahun 2020 tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan. Diantaranya harus mengikuti ketentuan pembatasan penumpang hingga 50 persen dari kapasitas bus.
Selain itu, penumpang juga harus mencuci tangan, cek suhu, hingga penggunaan masker serta menunjukan Surat Keterangan Izin Masuk (SKIM).
“Penumpang juga harus membawa surat sehat. Protokol kesehatan itu wajib diterapkan. Kalau tidak, ya akan kita tolak,” pungkasnya. (awr)