Password Yudiu

Rabu 24-06-2020,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Atau mungkin tidak akan pernah disiarkan. 

Tergantung.

”Tergantung apa?” tanyanya.

\"Tergantung Ensterna bisa beroperasi atau tidak,” jawab saya sambil bercanda. 

PT Ensterna Indonesia adalah perusahaan baru. Yudiu-lah Dirutnya. Itu bergerak di bidang irradiasi. Atau sterilisasi. Untuk produk apa saja. Bisa buah, alat kesehatan, pakaian, sampai makanan dan minuman.

Investasinya hampir Rp 200 miliar. 

Tiba-tiba ada Covid-19. Terhambat luar biasa --mestinya. Tenaga ahli dari luar negeri tidak bisa ke Indonesia. Padahal mesin-mesin sudah tiba di lokasi pabrik: di kompleks industri Tambak Langon Surabaya.

Saya tidak paham cara kerja mesin itu. Pun setelah dijelaskan. Sebagai ”anak TK” di bidang itu saya punya pemahaman sendiri: itulah mesin pembuat petir --sekaligus penipu petir. 

2

Lihat sendiri saja videonya nanti --jalau jadi disiarkan.

Syarat agar video itu disiarkan adalah: kalau pabrik Ensterna sudah beroperasi.

Mestinya seminggu lagi: 4 Juli 2020 --bersamaan dengan hari ulang tahun Amerika Serikat: negeri yang membuatnya bisa beli sepatu pertama. Juga negeri yang membuatnya menjadi doktor ahli nuklir.

Tapi ada Covid-19. Para ahli luar negeri tidak bisa datang.

”Anda kan lebih ahli dari mereka,” kata saya.

Betul. Tapi mesin ini tiba tanpa petunjuk apa-apa. Ada rahasia pabrik mesin di situ. Petunjuk itu baru akan diberikan kelak --setelah mesin diserahterimakan dalam kondisi beroperasi.

Tapi kapan Covid-19 ini berakhir? Akankah investasi begitu besar harus kalah dari Covid? Bagaimana kewajiban terhadap banknya nanti?

Yudiu pun membentuk tim teknologi. Anak-anak muda dari Jogja ia kerahkan: yang lulusan teknik nuklir UGM. Atau yang semester akhir.

Tags :
Kategori :

Terkait