JAKARTA - Kemarin (24/6), 417 pasien dinyatakan sembuh dari paparan Virus Corona (Covid-19). Artinya, secara akumulasi pasien sembuh menembus 19.658 orang dari 49.009 pasien yang terpapar wabah ganas ini.
”Proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan masih ada sumber penularan yang berada di tengah masyarakat,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Rabu (24/6).
Data yang dihimpun sejak Selasa (23/6) pukul 12.00, sampai kemarin menunjukkan terdapat penambahan 1.113 orang positif Covid-19 menjadikan terdapat akumulasi 49.009 kasus positif. Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 38 menjadikan total yang berpulang akibat penyakit itu menjadi 2.573 orang.
Data lain menunjukan, 36.648 orang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.069 pasien dalam pengawasan (PDP). Pemerintah Rabu ini sudah memeriksa 21.233 spesimen membuat total spesimen yang sudah diperiksa di berbagai laboratorium di seluruh Indonesia adalah 689.492 spesimen.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus positif penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu, dengan rincian 443 kabupaten/kota terdampak Covid-19.
Penambahan terbesar datang dari lima provinsi yaitu Jawa Timur dengan 183 kasus baru dan sembuh 80 orang, DKI Jakarta 157 kasus baru dan sembuh 94 orang, Sulawesi Selatan 132 kasus baru dan 39 orang sembuh, Maluku Utara 95 kasus baru dan enam orang sembuh, dan Kalimantan Selatan 90 kasus baru dan 15 sembuh.
Data Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan 18 provinsi melaporkan pasien positif baru di bawah sepuluh kasus dan lima provinsi melaporkan tidak ada kasus baru. Selain itu, terdapat provinsi yang mencatat pasien sembuh lebih tinggi dibandingkan kasus positif baru.
Daerah tersebut yaitu Kalimantan Timur dengan sembilan kasus baru dan sepuluh orang sembuh, Gorontalo tujuh kasus baru dan 31 sembuh, Sumatera Barat tiga kasus baru dan 14 sembuh, Lampung dua kasus baru dan empat sembuh, Jogjakarta satu kasus baru dan empat sembuh.
Sedangkan Papua Barat hanya satu kasus baru dan 16 orang sembuh. Dilanjutkan Bangka Belitung dengan nihil kasus baru dan sembilan sembuh, Bengkulu nol kasus baru dan satu sembuh serta Kalimantan Barat juga melaporkan tidak ada kasus baru dan lima sembuh.
“Di tengah siklus yang muncul, kabar baik pun datang. Baju pelindung (hazmat) produksi dalam negeri INA United berhasil lulus uji standar internasional dan rencananya diproduksi 17 juta unit per bulan,” kata Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro.
”Hazmat produksi Indonesia telah lolos uji ISO 16604. Bukan saja ini adalah salah satu hasil karya nyata dan penting dari tim pakar yang beranggotakan 95 ahli senior dan 27 pakar muda dari berbagai disiplin ilmu namun juga bukti keahlian dan ketangguhan para ahli diplomasi kita dari Konjen RI di New York,” kata Reisa dalam konferensi pers.
Tidak hanya di Amerika Serikat, pengujian hazmat INA United juga dilakukan di Hongkong, Singapura dan Taiwan yang sukses mendapatkan rekomendasi. Bahkan, kata dia, hazmat produksi Indonesia itu dinilai lebih baik dan hemat biaya dibandingkan pesaingnya.
Para produsen tekstil yang tergabung dalam berbagai asosiasi yang memproduksi INA United itu kemudian menyanggupi untuk memproduksi sebanyak 17 juta unit hazmat per bulan. ”Itu artinya jauh di atas kebutuhan APD (alat pelindung diri) dalam negeri yang telah dihitung selama tiga bulan terakhir ini mencapai sekitar lima juta unit per bulannya,” kata dia.
Nama INA United sendiri disetujui sebagai bentuk penghargaan atas karya anak bangsa, berasal dari terjemahan bahasa Inggris dari slogan Indonesia bersatu. (fin/ful)