CIREBON – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat tidak akan menghukum klub amatir yang absen di Liga-3 2020. Itu jika kompetisi kasta terbawah di Indonesia tersebut digulirkan oleh PSSI pusat tahun ini. Ketua Umum PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono mengatakan, hukuman tersebut dihilangkan karena pandemi Covid-19.
Menurut Tommy, dampak wabah virus Corona dirasakan pada semua sektor. Terutama di sektor ekonomi. Karena itu, menurut dia, pemilik klub amatir di Jawa Barat akan merasa kesulitan menanggung kebutuhan operasional tim pada musim 2020.
“Kita akan tanya dulu ke klub, apakah mau ikut atau nggak, karena pemilik sekarang pasti kesulitan dana. Ini akan dibicarakan dengan Exco. Juga soal klub tidak bisa ikut liga, ya nggak perlu dihukum,\" kata Tommy.
Kebijakan Asprov PSSI Jawa Barat tentu menguntungkan klub di daerah. Manajer Al-Jabbar FC, Retno Widodo mengapresiasi keputusan tersebut. Kendati demikian, Widodo memastikan, klubnya tak akan absen jika Liga-3 Jawa Barat kembali digelar.
Menurut dia, dalam waktu dekat ini, persiapan tim akan dimulai. Program latihan akan dimulai kembali pada 2 Juli mendatang. Baik untuk tim junior maupaun senior. “Kami sudah merumuskan protokol kesehatan sesuai petunjuk dari PSSI pusat dan Kemenpora RI,” kata Widodo.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Al-Jabbar akan membangun tim berlapis, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari dari kelompok umur 17 tahun, hingga senior. Tim junior akan dikirim menuju Piala Soeratin. Yang senior menuju Liga-3.
Andai kompetisi resmi tidak jadi digelar, Widodo berharap PSSI Jawa Barat menggantinya dengan format turnamen. “Jika Liga-3 dan Piala Soeratin tidak dilaksanakan, semoga tetap digelar kejuaraan. Bisa dengan format turnamen. Kami akan ikuti turnamen itu,” pungkasnya. (ttr)