Penggunaan hand sanitizer semenjak wabah COVID-19 mendunia, adalah sebuah pemandangan yang lumrah. Malah sebagian dari mereka, bisa tidak percaya diri dalam beraktifitas, jika saja tidak melumaskan cairan pembunuh kuman, bakteri dan virus itu.
Namun muncul sebuah pertanyaan, bisakah penggunaan hand sanitizer menyebabkan over dosis, memicu terciptanya virus atau patogen yang justru anti terhadap sanitizer?
Well, menurut pendapat pakar, tidak ada catatan medis yang pernah menyebutkan bahwa penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat memicu hal yang ditakutkan di atas, juga ketakutan orang akan potensi bahayanya terhadap manusia itu sendiri.
“Tidak ada bukti yang secara sains menunjukan bahwa hand sanitizer atau penggunaan sabun, dapat mempengaruhi sistem imune seseorang, atau mempengaruhi daya tahan bakteri,” kata pakar imunolog Anne Liu, MD, seperti dikutip Women’s Health.
Yang penting menurut dokter yang juga spesialis penyakit menular itu, adalah tingkat kesehatan dari kondisi tangan mereka yang menggunakan hand sanitizer.
“Beberapa kasus kulit tangan yang kering dan pecah-pecah, memang dapat menyebabkan bakteri menyusup ke dalam kulit. Namun selama kulit tangan Anda baik-baik saja, (penggunaan sanitizer) seharusnya bukanlah sebuah masalah,” jelas dia.(ruf/fin)