CIREBON - Ribuan santri se-Kabupaten Cirebon akan mengepung gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (7/7). Rencana aksi para santri tersebut karena pernyataan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Hermanto yang menyinggung IMB pesantren.
Kordinator Lingkar Santri Cirebon (LSC) Ahmad Ibnu Ubaidilah mengatakan, mengakomodir para santri yang ada di pondok pesantren di wilayah timur, barat, dan utara. Sebab, mereka merasa tersinggung dengan statemen Hermanto.
\"Estimasi masa yang akan melakukan aksi di DPRD mencapai ribuan. Banyak yang prihatin termasuk jejaring alumni,\" kata pria yang akrab disapa Kang Inu itu kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, Hermanto salah tafsir soal pesantren. Yang akhirnya, membuat kelompok pesantren kecewa dan dirugikan. \"Kami ini menjaga marwah pesantren dan kiai. Karena statemen oknum anggota DPRD (Hermanto, red) sudah keterlaluan,\" jelasnya.
Inu menyebutkan, tuntutan dari aksi ribuan santri nanti tidak jauh agar oknum anggota DPRD untuk memberikan efek jera. Karena harusnya, masalah izin mengenai bangunan (IMB) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) tidak merambah ke pesantren. Karena sama dengan pengaburan isu.
\"Fokus saja UMC. Jangan melebar ke kami. Kenapa sampelnya harus pesantren yang jadi kambing hitam. Ini urusannya sudah SARA. Jangan anggap remah pesantren. Sebetulnya punya kepentingan apa Hermanto dengan pesantren,\" jelasnya.
Dia meminta, Hermanto untuk mencabut statementnya yang telah melukai insan pondok pesantren di sabut di hadapan publik. Meskipun sejauh ini Hermanto sudah silaturahmi ke kiai-kiai.
\"Kami merasa keberatan karena dinilai membangkang. Ingat sebelum ada negara, pesantren sudah lahir terlebih dahulu. Bahkan, kita yang membentuk negara dan memberikan kontribusi kepada negara,\" pungkasnya. (sam)