Tol Bengkulu-Sumsel Tersambung, Pembebasan Lahan Hambat Jalan Tol Trans Sumatera

Kamis 09-07-2020,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan pembangunan Tol Sirip Pekanbaru-Padang pada Padang–Sicincin sepanjang 30,4 kilometer yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

Sementara pengerjaan fisik jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)  tahap I sudah tersambung sekitar 6,5 kilometer.

“Cepat lambatnya pembangunan jalan tol ini semua tergantung pada tahapan pembebasan lahan berupa ganti untung pembebasan lahan. Konstruksi bisa lebih cepat bila lahan tersedia,” terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Rabu (8/7).

Basuki menjelaskan, pembangunan tol ini akan meningkatkan konektivitas antara daerah di Sumatera Barat. Hapannya perekonomian dari sektor pertanian, industri dan pariwisata. “Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas,” imbuhnya.

Terpisah, Koordinator legal dan humas PT Hutama Karya Infrastruktur Chandra Irawan menyebut, sejauh ini pengerjaan fisik jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan seksi I sudah tersambung sekitar 6,5 kilometer.

Ia menjelaskan, jalan sepanjang 6,5 kilometer itu menggunakan konstruksi beton rigid pavement yang melintasi Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, Desa Padang Ulak Tanjung, Desa Lagan, Desa Taba Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah.

”Pengerjaan jalan tol seksi I yakni Kota Bengkulu, Curup dan Lubuk Linggau dengan konstruksi beton rigid ini telah selesai sepanjang kurang lebih 6,5 kilometer,” jelasnya.

2

Chandra menambahkan, secara keseluruhan progres pengerjaan fisik jalan tol ruas Bengkulu-Sumsel pada seksi I sepanjang 17,6 kilometer ini baru mencapai 10,2 persen.

Progres fisik itu meliputi pekerjaan tanah gali timbun, pengerasan badan jalan rigid pavement, pondasi struktur jembatan dan box culvert. Sedangkan pembebasan lahan masih sama dengan bulan sebelumnya yakni baru mencapai 28 persen.

”Insya Allah untuk lahan di akhir Juli akan bertambah sekitar kurang lebih 10 persen karena hasil musyawarah desa sudah 95 persen warga setuju dengan nilai ganti rugi lahan yang terkena trase proyek tol,” paparnya.

Menurut Chandra, PT HKI menargetkan, pengerjaan jalan tol seksi satu sepanjang 17,6 kilometer ini selesai pada 2021 mendatang. Sedangkan secara keseluruhan pengerjaan jalan tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 95,8 kilometer ditargetkan selesai pada tahun 2022.

”Progres pengerjaan jalan tol seksi I ini terus mengalami peningkatan dari bulan lalu yang baru delapan persen sekarang sudah 10 persen lebih, kita yakin akan pekerjaan ini selesai tepat waktu,” terang Chandra. (fin/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait