BANDUNG - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil melakukan penanaman pohon dalam rangka Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon, di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/7).
Ada yang unik dari penanaman pohon ini. Pasalnya, bibit yang ditanam diserahkan estafet secara virtual oleh PT Sarbi Moerhani Lestari di Kabupaten Majalengka kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Kota Bandung. Kemudian Gubernur kembali menyerahkan bibit tersebut kepada Komunitas Kampung Kaulinan di Desa Ciburial Kabupaten Bandung.
Menurut Atalia, menanam pohon merupakan bentuk tanggung jawab manusia dalam menjaga dan merawat bumi. Ia mengajak masyarakat untuk memberdayakan lahan yang dimiliki agar menjadi lahan hijau produktif.
\"Kita harus tahu dulu mengapa kita harus menanam pohon. Kondisi bumi ini tentu saja harus kita yang menjaga dan merawatnya, salah satunya adalah dengan cara menanam pohon,\" tutur Atalia ditemui usai penanaman pohon.
\"Jadi kalau seandainya kita punya lahan, jangan sampai lahan itu terbengkalai atau menjadi lahan negatif,\" sambungnya.
Guna mencapai target 50 juta pohon di seluruh Jabar, Atalia sangat mendukung gagasan Gubernur Ridwan Kamil syukuran dengan menanam pohon pda setiap momen bahagia warga seperti penikahan, akikah, wisuda, atau momen bahagia lain.
Selain menjadi wujud gotong royong penghijauan, kata Atalia, gerakan syukuran dengan tanam pohon ini juga menjadi salah satu cara menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menanam pohon.
\"Saya setuju sekali, jadi itu adalah cara kreatif untuk membuat orang mencintai pohon, mencintai alam dan lingkungan sekitarnya dengan kebahagiaan yang mereka dapatkan,\" ujar Atalia.
\"Apa yang dilakukan pada hari ini targetnya luar biasa, 50 juta pohon di seluruh Jabar. Saya kira Insya Allah kalau kita bersama-sama, kita akan bisa mencapai targetnya,\" katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan melaporkan pda kesempatan ini bibit pohon yang ditanam mencapai 200. Jenis pohon yang ditanam mayoritas adalah pohon aren. Pemilihan jenis pohon tersebut didasarkan pada kontur tanah Kabupaten Bandung yang cenderung berfungsi sebagai resapan air.
\"Hari ini kita tanam kurang lebih 200 pohon, untuk selanjutnya mungkin akan lebih banyak lagi, nanti akan ditanam di musim penghujan pada bulan Oktober,\" ungkap Epi.
\"Jenis-jenis yang ditanamnya karena di sini daerah resapan air dan sumber mata air, sehingga diperbanyak tanaman aren. Salah satu tanaman yang memiliki fungsi untuk menampung air, seperti aren, picung, dan tanaman lainnya yang memang berfungsi untuk itu,\" lanjutnya.
Selain untuk konservasi sumber mata air, penanaman pohon aren tersebut juga dilakukan secara tematik, sehingga saat pohon tumbuh akan dapat menjadi sumber ekonomi tambahan bagi warga sekitarnya.
\"Jadi maksudnya biar suatu saat disini akan juga menghasilkan ekonomi. Tadi kan kita tanam aren, jika sudah tumbuh Insyaallah bisa jadi penghasil gula dari aren,\" jelas Epi.
Sebagai daerah resapan air, sebelumnya Desa Ciburial memiliki 16 sumber mata air, namun yang tersisa saat ini hanya empat. Untuk itu, Desa Ciburial dipilih untuk lokasi penanaman pohon mengingat daerah tersebut merupakan hulu sungai Cidurian yang mengalir hingga ke wilayah Kota Bandung. (mid)