Raja Arab Saudi Salman Menderita Radang Empedu

Selasa 21-07-2020,13:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz dikabarkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit lantaran menderita radang kandung empedu.

Informasi itu berdasarkan pernyataan Pengadilan Kerajaan pada Senin (20/7) yang disiarkan kantor berita Saudi Press Agency.

Seperti mengutip laman Al Jazeera, Senin (20/7/2020), pemimpin negara yang berusia 84 tahun tersebut, yang telah memerintah Arab Saudi sejak tahun 2015, menjalani pemeriksaan medis di salah satu rumah sakit di ibu kota. Namun, tidak ada detail lain yang diberikan.

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi pun menunda kunjungannya yang dijadwalkan ke Riyadh setelah Raja Salman dirawat.

“Sebagai pengakuan akan pentingnya kunjungan ini dan keinginan untuk membuatnya berhasil, kepemimpinan bijak kami dalam koordinasi dengan saudara-saudara kita di Irak telah memutuskan untuk menunda kunjungan itu,” tulis Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di Twitter.

Raja Salman telah menghabiskan lebih dari dua setengah tahun sebagai putra mahkota Saudi dan wakil perdana menteri dari Juni 2012 sebelum menjadi raja. Dia juga menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh selama lebih dari 50 tahun.

Penguasa de facto dan selanjutnya berada di baris takhta adalah putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Dia telah meluncurkan reformasi untuk mengubah perekonomian kerajaan Saudi agar tidak selalu bergantung pada minyak. Pangeran berusia 34 tahun itu sangat populer di kaum muda Saudi.

2

Putra mahkota telah memenangkan pujian karena berhasil melonggarkan pembatasan sosial di kerajaan Muslim konservatif, memberikan lebih banyak hak kepada perempuan dan berjanji untuk mendiversifikasi ekonomi.

Namun, dia juga menuai kritik atas keterlibatan Arab Saudi dalam perang Yaman yang telah berlangsung lama dan upaya untuk membungkam pembangkang dan mengkonsolidasikan kekuasaan dengan meminggirkan rival, termasuk pembersihan bangsawan dan pengusaha atas tuduhan korupsi.

Dia juga pernah mendapat kecaman keras internasional atas pembunuhan pada tahun 2018 terhadap seorang jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul, yang menurut laporan CIA terjadi atas perintah putra mahkota.

MBS telah membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi tetapi mengatakan ia pada akhirnya memikul “tanggung jawab penuh” sebagai pemimpin de facto kerajaan. (der/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=Obqd9d5SJUU

Tags :
Kategori :

Terkait