Kaum Pria Rentan Terkena Kanker Kantong Kemih, Ini Penjelasannya

Jumat 31-07-2020,23:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KANKER kandung kemih atau bladder cancer lebih sering ditemukan pada kaum pria dibanding wanita. Biasanya ditemukan pada pria di usia lanjut, walau sebenarnya bisa menyerang usia berapapun. Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa risiko kanker kandung kemih pada pria 4 kali lebih besar dibandingkan wanita, benarkan demikian? Adi Husada Cancer Center (AHCC) sebagai salah satu pusat layanan kanker terpadu dibawah naungan RS Adi Husada Undaan Wetan mengungkapkan, hal tersebut belum bisa dipastikam secara medis.

Namun, ada dua hal kebiasaan kaum pria yang bisa menjadi faktor terjadinya kanker kandung kemih, yakni kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.

Sebenarnya tidak hanya rokok yang bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Secara umum, kanker kandung kemih diduga muncul akibat paparan zat kimia industri yang sering digunakan dalam makanan maupun pakaian seperti karet, kulit, dan pewarna. Kanker kandung kemih adalah kondisi ketika sel di dalam kandung kemih tumbuh tidak normal dan tidak terkendali, sehingga membentuk sel kanker. Jika sel kanker terus tumbuh, sel kanker dapat menyebar ke jaringan di sekitar kandung kemih atau menyebar ke organ lain yang lebih jauh seperti hati, tulang, dan paru-paru.

Kandung kemih adalah organ yang berfungsi menampung urine sebelum dibuang dari tubuh. Urine dihasilkan oleh ginjal dan dibawa ke kandung kemih melalui saluran penghubung yang disebut ureter. Pada saat proses buang air kecil, otot pada kandung kemih berkontraksi dan mendorong urine keluar melalui saluran yang disebut uretra. Selain pria, wanita juga memiliki risiko terkena kanker kandung kemih. AHCC mengungkapkan beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker kandung kemih pada wanita:

1. Wanita dengan manopause dini.

2. Pernah menjalani radioterapi daerah panggul atau dekat dengan kandung kemih.

 3. Pernah menjalani kemoterapi.

 4. Pernah mengidap infeksi saluran kemih atau batu kemih.

5. Menggunakan kateter urine jangka panjang.

6. Mengidap skistosomiasis yang tidak diobati.

Tags :
Kategori :

Terkait