CIREBON - Kisruh perebutan takhta Keraton Kasepuhan Cirebon terus bergulir. Sejumlah pihak menolak penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.
Jika tak segera diselesaikan, kondisi ini dikhawatirkan akan membuat kota Cirebon semakin gaduh. Marwah dan eksistensi keraton juga akan terganggu.
KH Abdul Hayi Imam, salah seorang kiai di Pondok Pesantren Gedongan mengatakan, islah dengan cara yang baik dan santun dari masing-masing pihak harusnya dikedepankan.
Baca Juga:
- Dokter Muda Ditemukan Tewas di Kamar Kos
- Demi Video Tiktok, Sekelompok Wanita Cantik Ini Injak-injak Bendera Merah Putih
“Berangkat dari wasiat Syekh Syarif Hidayatullah \"Ingsun titip Tajug lan Fakir Miskin\". Artinya Marwah Kraton harus mengutamakan nilai-nilai religiusitas (Islam), tanpa menyampingkan adat istiadat, budaya, dan tradisi sosial istana sentries,” ungkapnya.
Sehingga, sebagai pemangku amanat kedudukan Sultan seharusnya diserahkan kepada sistem musyawarah dan juga islah.
Tonton video berikut: