JOLO - Laporan hasil investigasi sementara dari militer Filipina mengejutkan. Karena dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri di Jolo, Sulu, Filipina, terdapat dua orang wanita, salah satunya warga negara Indonesia (WNI).
Aksi keduanya menewaskan sedikitnya 11 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Karena itu, saat ini pemerintah Filipina menetapkan siaga tinggi.
Letnan Jenderal Corleto Vinluan mengatakan, sedikitnya lima dari korban tewas dan 18 luka-luka merupakan tentara dan polisi. Sementara 22 orang yang terluka merupakan warga sipil.
Baca juga:
- Bom Bunuh Diri di Filipina Tewaskan Belasan Orang
- Ibu Lansia Ini Curi Duit Buat Piknik, Setelah Ditangkap Menangis di Depan Polisi
Mengutip Al Jazeera, Panglima militer Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan kepada berita digital ABS-CBN, salah satu penyerang diduga istri dari WNI yang menjadi pelaku bom bunuh diri di luar kamp militer di Kota Indanan juga Sulu, pada 2019 lalu.
Laporan lain menyebutkan bahwa penyerang adalah putri dari pasangan WNI, pelaku bom bunuh diri di gereja Katolik pada tahun lalu. Sedikitnya ada 14 orang termasuk tentara dan warga sipil yang tewas dalam serangan di Ibu Kota Sulu itu.
Sementara itu, serangan bom lain di kota bagian selatan Filipina yang dikenal menjadi benteng pertahanan kelompok bersenjata Abu Sayyaf, melukai 75 orang.
Tim penyidik militer Filipina sedang mengumpulkan jenazah para tersangka untuk tes forensik untuk mengetahui lebih jelas identitas pelaku. Sejauh ini, tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab langsung atas serangan mematikan itu. (hsn/AlJazeera/rdo/jpnn)