YANG laki-laki lulus dengan predikat magna cum laude dari Harvard University, Boston. Yang perempuan lulus juga dengan predikat magna cum laude dari Trinity University Washington DC.
Mereka kawin.
Anak mereka, masih remaja, 15 tahun, jadi TikToker.
Mereka punya 4 anak. Yang pertama kembar. Claudia dan George. Cewek dan cowok. Yang cewek itulah yang kini top sebagai TikToker —khusus untuk menyerang Presiden Donald Trump. Serangan pada Trump itu ampun-ampun: khas remaja, tidak ada takutnya. Sangat brutal —sampai sungkan mengutipkannya di sini.
Padahal ibu Claudia adalah orang penting di Gedung Putih: Kellyanne Conway, 54 tahun. Sang Mama juga dikenal sebagai pembela Trump yang mati-matian. Bahkan sang mama-lah yang menjadi ketua tim kampanye yang berhasil membuat Trump terpilih menjadi presiden tahun 2016.
Kellyanne pun tercatat dalam sejarah sebagai konsultan wanita pertama yang berhasil menjadikan seseorang sebagai presiden Amerika. Itu karena Kellyanne berhasil memperbaiki citra Trump di mata wanita.
Kellyanne ini, kemudian meraih doktor ilmu hukum dari George Washington University.
Suaminyi, George Conway, lantas juga berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum dari Yale University.
Ideal sekali. Sama-sama pintar. Sama-sama ahli hukum. Cantik dan ganteng.
Tapi keduanya berbeda kubu. Kalau sang istri menjadi pejabat penting di Gedung Putih, sang suami menjadi penghancur Gedung Putih.
Sang suami berhenti sebagai aktivis Partai Republik. Ia langsung mendirikan organisasi Lincoln Institute: khusus untuk menyerang Trump. Dengan misi utama jangan sampai Trump terpilih kembali menjadi presiden.
Si anak terjepit di tengah. Terutama Claudia.
Mereka tahu media menjadikan mama-papa mereka bulan-bulanan. Suatu saat Claudia masih bisa mengatakan \'mereka memang beda kubu, tapi mereka adalah suami istri yang hebat. Orang tua yang baik\'.
Claudia minta agar media berhenti menghujat mereka —yang pro Trump menghujat bapaknyi, yang anti Trump menghujat mamanyi.
Tapi Claudia akhirnya berubah. Tiba-tiba dia menjadi sangat anti-Trump. Bukan karena ikut bapaknyi. Dia ikut pikiran umum remaja Amerika.