Polemik Sultan Sepuh, Tomy Iplaludin: Perlu Uji Petik untuk Pelurusan Sejarah

Rabu 02-09-2020,00:43 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Untuk menguatkan langkah pelurusan sejarah di Keraton Kasepuhan, famili atau keluarga Kesultanan Cirebon akan melakukan penguatan koordinasi.

Hal tersebut diungkapkan Pangeran Patih Keraton Kacirebonan Tomy Iplaludin Dendabrata juru bicara Keluarga Kesultanan Cirebon di Keraton Kanoman saat jumpa pers, Selasa (1/9) malam.

\"Tidak bisa bertindak pribadi. Jadi kekuatan kita adalah keluarga, di mana sudah ada adat dan budaya yang kita pegang. Jadi tidak bisa sultan mengaku dirinya sultan tanpa ada sebuah aturan adat yang dijalankan,\" ungkapnya.

Baca juga:

Keluarga Kesultanan Cirebon Tidak Akui Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh

Mulai Senin 7 September, WNI Dilarang Masuk Malaysia

Nina Daftar Cabup Indramayu Jumat 4 September, Ini Alasan Pilih Lucky Hakim sebagai Wakilnya

2

Dijelaskan Elang Tomi, perlu adanya uji petik lapangan untuk mengetahui siapa yang akan menduduki Sultan Sepuh. Hal itu sebagai upaya pelurusan sejarah.

\"Bisa jadi keraton di Cirebon ini dipimpin oleh satu sultan. Mungkin juga kembali ke Sultan Sepuh VI sesuai trah Sunan Gunung Jati. Sebab, berdasarkan sejarah, trah Sunan Gunung Jati hanya sampai Sultan Sepuh V atau Pangeran Matangaji,\" jelasnya.

Seperti diketahui, PRA Luqman Zulkaedin dikukuhan sebagai Sultan Sepuh XV melalui prosesi adat Jumenengan, Minggu (30/8). Dalam prosesinya, sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan dipicu aksi penolakan dari kelompok yang mengatasnamakan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon. Mereka tidak terima atas penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV. (rdh)

Saksikan juga video terkait:

https://youtu.be/CdmxbMQfTNE

Tags :
Kategori :

Terkait