Kapok Punya Klub Sepak Bola, Atta Halilintar: Sekian dan Terima Kasih
Atta Halilintar kapok punya klub sepak bola. Foto:-Atta Halilintar-Instagram
Dijelaskan oleh PSSI, bahwa ada tiga alasan yang membuat Liga 2 akhirnya diberhentikan. Salah satunya disebutkan bahwa, ada permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 musim ini.
Menurut PSSI, sebagian besar klub peserta Liga 2 menginginkan agar kompetisi dihentikan. Itu lantaran adanya rekomendasi dari Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
Dalam pernyataannya, Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia menyebutkan bahwa bahwa sarana dan prasarana di Liga 2 belum memenuhi syarat.
Alasan lainnya adalah terbitnya Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 tentang proses perizinan baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Manajemen Persipura Jayapura menyayangkan keputusan PSSI dan operator kompetisi yang memilih menghentikan Liga 2 2022/23.
BACA JUGA:Banyak Siswa SMP di Ponorogo Putus Sekolah, Alasannya Sungguh Memprihatinkan
BACA JUGA:Wagub Jabar Jenguk Pengemudi Ojol yang Alami Patah Tulang Kaki Selama 10 Tahun di Garut
PSSI Terburu-buru
Sementara itu, keputusan Liga 2 dihentikan dinilai terlalu terburu-buru. Hal itu dikatakan oleh Manajer Persipura Yan Mandenas.
Dia mengatakan, PSSI terlalu cepat mengambil keputusan tanjpa pertimbangan yang tepat. Menurut dia, keputusan yang diambil tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap klub peserta kompetisi.
Lebih lanjut, Yan Mandenas juga mendesak PSSI agar mengungkap 20 klub yang meminta Liga 2 dihentikan.
"Bukan hanya suara 20 klub yang meminta Liga 2 dihentikan, tetapi masih banyak klub lain yang meminta kompetisi dilanjutkan demi menjaga eksistensi sepak bola nasional," demikian dikatakan Yan Mandenas dilansir dari JPNN.
"Pertanyaan kami, kalau keputusan Exco PSSI itu mewakili 20 klub, bagaimana dengan suara klub lain yang ingin Liga 2 dilanjutkan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


