Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021, Waktu Terus Berjalan
PENYAKIT Tuberkulosis seringkali menyerang paru-paru diharapkan dapat tereliminasi pada tahun 2030. Namun Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 menghambat upaya-upaya itu, sementara waktu terus berjalan.
Upaya pengobatan pasien-pasien TB memerlukan penyesuaian dengan kondisi pandemi ini. Ada kekhawatiran pasien-pasien TB yang akan berobat ke rumah sakit tertular Covid-19 dan menderita sakit yang lebih parah. Padahal upaya eliminasi Tuberkulosis terdiri dari pengobatan dan pencegahan penularan Tuberkulosis.
dr Syifa Imelda SpP, Dokter Spesialis Paru RSD Gunung Jati Kota Cirebon dalam acara podcast perdana yang ditayangkan pada Channel Youtube RSD Gunung Jati tanggal 24 Maret 2021 dalam rangka menyambut Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021 menjelaskan bahwa Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium tuberkulosis.
Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru melalui udara, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain, misalnya tulang dan kelenjar getah bening.
Penyakit ini menimbulkan gejala gangguan pernafasan berupa sesak nafas, nyeri dada, batuk atau bahkan batuk berdarah, demam, berkeringat di malam hari, nafsu makan berkurang dan berat badan menurun.
Untuk memastikan penyakit ini dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis sederhana dengan bahan sputum penderita TB. Tetapi RSD Gunung Jati juga memiliki fasilitas pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) GeneXpert MTB yang dapat memeriksa Mycobacterium tuberkulosis lebih mudah dan cepat, serta dapat mengetahui resistensi obat.
Pengobatan pasien TB memerlukan waktu yang lama, yaitu sekitar 6 bulan sehingga pasien perlu sabar dan tekun. Tentunya keluarga dan orang-orang terdekat harus memberikan dukungan yang baik, terlebih dengan stigma negatif terhadap pasien TB.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


