Mengakar dan Sulit Ditembus: Biro Perjalanan Jateng dan Sekolah Cirebon Ada Main di Bisnis Study Tour?
Ilustrasi foto study tour Candi Prambanan. -Tatang Rusmanta-Radarcirebon.com
"Sudah mengakar gitu loh, sulit sekali ditembus," jelas pemilik Obelix Tour and Travel ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa para pelaku bisnis biro perjalanan wisata yang ada di bawah naungan GAPITT selalu gagal mengupayakan kerja sama dengan panitia study tour SMA di Kota Cirebon.
BACA JUGA:Pameran di Galeri Pachira Bentani Hotel Cirebon Tampilkan Karya Seni Oco Santoso dan Dadang Sudrajat
BACA JUGA:Selama Ramadan Polresta Cirebon Patroli Sahur, Bangunkan Warga dan Cegah Kriminalitas
"Selalu mental, dari dulu itu," cetusnya.
Budi juga mengaku heran mengapa hal ini bisa terjadi. Padahal menurut dia, biro perjalanan wisata di Ciayumajakuningan juga sudah banyak yang bersertifikat. Baik melalui kementerian maupun Lembaga Sertifikasi Profesi.
"Yang kapabel banyak, teman-teman juga tersertifikasi rutin setiap tahunnya. Yang di wadah juga ada berapa kali sekali, ada dari kementerian, ataupun dari LSP juga," jelasnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, menurut Budi, perlu campur tangan pemerintah daerah setempat.
Yaitu, dengan menerbitkan regulasi dan memberikan ruang bagi para pelaku bisnis biro perjalanan wisata di Ciayumajakuning.
"Ini perlu adanya peran sinergitas antara pemerintah daerah, asosiasi perjalanan wisata, dinas pariwisata, untuk memberikan ruang atau regulasi dengan kenyataan yang ada," ungkapnya.
"Dalam hal ini pemangku kebijakan kan bisa. Jangan sampai membiarkan, jangan sampai tutup mata," tambahnya, lagi.
Sebelumnya, tudingan pihak sekolah bermain di bisnis study tour dilayangkan oleh Tri Novianti, seorang pemerhati pariwisata,
Menurut dia, banyak oknum di sekolah yang ‘nakal’ yang menjadikan study tour sebagai ladang bisnis dan mencari cuan semata.
Maka, Tri Novianti tidak heran Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi alias KDM mempertegas kembali kebijakannya mengenai study tour.
Sebab, menurut dia, para oknum di sekolah itu sendiri yang terlalu serakah. Terutama mematok harga tinggi untuk sekali perjalanan wisata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


