Ok
Daya Motor

Pengelola Lembang Park and Zoom Beberkan Alasan Macan Tutul Kuningan Kabur

Pengelola Lembang Park and Zoom Beberkan Alasan Macan Tutul Kuningan Kabur

Lembang Park and Zoo tempat karantina Macan Tutul Jawa asal Kuningan.-jabarekspres.-

Pada pukul 04.00 WIB, macan tutul tersebut masih terlihat sehat dan berada di kandang. Namun sekitar pukul 05.30 WIB, satwa yang dikenal piawai memanjat itu diduga menjebol bagian atap kandang lalu melompat keluar.

“Perkiraan lepasnya jelang matahari naik. Karena stres, macan tutul ini menjebol pengaman karantina bagian atap. Namanya predator puncak, kemampuan fisiknya luar biasa,” katanya.

Begitu menyadari satwa itu kabur, pihak pengelola segera berkoordinasi dengan aparat. 

Pencarian dilakukan bersama tim gabungan yang melibatkan petugas Lembang Park and Zoo, BBKSDA Jawa Barat, Polri, TNI, hingga Polisi Kehutanan.

“Kami langsung lakukan penyisiran ke area sekitar. Untuk keselamatan pengunjung dan warga, Lembang Park and Zoo sementara kami tutup sampai situasi benar-benar aman,” jelas Miftah.

BACA JUGA:Macan Tutul di Kutamandarakan Kuningan Dibawa ke Mana? Ini 3 Opsi BKSDA Jabar

BACA JUGA:WARGA GEMPAR! Macan Tutul Masuk Gedung Desa Kutamandarakan Kuningan

Sementara itu, Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arianto, membenarkan bahwa macan tutul yang kini masih dalam pencarian adalah hasil evakuasi dari Kuningan. 

Hewan tersebut, kata dia, sebelumnya menimbulkan kehebohan lantaran masuk ke balai desa dan diamankan oleh warga bersama petugas konservasi.

“Awalnya kami pertimbangkan untuk menempatkannya di lokasi lain seperti di Garut."

"Tetapi saat itu tim medis belum lengkap, sehingga kami meminta bantuan Lembang Park and Zoo untuk menampung sementara,” ujar Agus.

Menurut Agus, tujuan utama penanganan ini adalah pelepasliaran kembali macan tutul tersebut ke habitat alaminya di Gunung Ciremai. Namun karena kabur, proses itu sementara tertunda sampai satwa kembali diamankan.

Macan tutul Jawa atau Panthera pardus melas merupakan satwa endemik Pulau Jawa dengan status dilindungi Undang-Undang.

Populasinya di alam liar diperkirakan tinggal ratusan ekor akibat perburuan dan penyempitan habitat. 

Gunung Ciremai menjadi salah satu kawasan konservasi yang masih menjadi rumah alami predator puncak ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait