Ok
Daya Motor

Sejarah Desa Trusmi: Jejak Leluhur, Arsitektur Kuno, dan Perkembangan Budaya Cirebon

Sejarah Desa Trusmi: Jejak Leluhur, Arsitektur Kuno, dan Perkembangan Budaya Cirebon

Gerbang masuk menuju kawasan Trusmi di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.-Seno Dwi Prianto-Radarcirebon.com

Blok Pasarean menjadi pusat utama karena menyimpan makam Buyut Trusmi. Sementara Blok Jero dihuni para keturunan dan keluarga dekat Buyut Trusmi.

Konfigurasi pusat desa dibentuk oleh jalan lingkungan yang memisahkan antarblok. Pada era awal, alun-alun berada di sisi selatan Pasarean, sedangkan Sungai Glagah mengalir di sisi timurmya.

Di dalam Blok Pasarean juga terdapat Bale Gede Nesan, bangunan besar pertama setelah pendirian Omah Gede.

Di Blok Jero sendiri terdapat dua wilayah, yaitu Blok Jero Dalem di bagian utara sebagai kediaman Buyut Trusmi, dan wilayah selatan yang dihuni warga lainnya.

Dinamika Trusmi dari Masa ke Masa

Menjelang akhir abad ke-15, status Trusmi sebagai kadipaten mulai melemah. Kemerosotan itu diperkirakan berkaitan dengan menurunnya kekuatan Kesultanan Cirebon pada akhir abad ke-17.

Memasuki 1800-an, permukiman baru mulai tumbuh di luar kawasan tradisional, termasuk kedatangan warga pendatang dan komunitas Tionghoa yang menjalankan kegiatan perdagangan.

Meskipun kini Trusmi kembali berstatus sebagai desa, tradisi dan nilai budaya warisan leluhur tetap dilestarikan.

Upacara keagamaan dan ritual adat masih rutin digelar di kompleks Makam Buyut Trusmi, menjadikannya salah satu pusat spiritual dan budaya penting bagi masyarakat Cirebon.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait