Pemicu Demo Orang Tua Murid di Kota Cirebon, Seragam SMP Dipatok Rp3 Juta tanpa Kuitansi
Demo orang tua murid di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon.-Foto: Dedi Haryadi-radarcirebon.com
BACA JUGA:Tembus Rp72,5 Triliun, Jawa Barat Tetap Jadi Tujuan Investasi Terbesar Nasional
"Kalah sama jarak. Jadi menurut laporan dari orang tua, ini ada permainan dari sekolah dan dinas pendidikan," tegasnya.
Kembali Tryas menyampaikan, terjadi pungutan liar (pungli) yang dilakukan mengatasnamakan komite sekolah.
Kembali ke soal seragam, pungutan nilainya bervariasi. Mulai Rp1,1 juta. Bahkan di salah satu SMPN di wilayah Perumnas, sampai dengan Rp3 juta.
"Kami harus bersuara, karena banyak orang tua murid yang tidak mampu. Mereka takut bersuara, takut di-bully, takut intimidasi atau sindiran," tandasnya.
BACA JUGA:Pamaci Prihatin Atas Kondisi Pendidikan Kota Cirebon, Diduga Sekolah Jadi Ladang Bisnis
Salah satu orang tua siswa juga mempertanyakan adanya pungutan dengan nama uang gedung.
Padahal, sekolah negeri seharusnya tidak melakukan hal itu. Mengingat gedung dibangun pemerintah dan perawatannya juga mengajukan anggaran negara.
"Gedungnya kan sudah ada. Kenapa harus ada uang gedung? Oknum seperti itu harus dibinasakan," tegasnya.
Dalam aksi demo tersebut, ada sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh orang tua murid, diantaranya:
BACA JUGA:Pelaku Pelemparan KA Brawijaya Berhasil Diamankan oleh PT KAI Daop 3 Cirebon
1. Memberantas pungutan liar di sekolah.
2. Transparansi keuangan sekolah termasuk pengngunaan dana yang bersumber dari orang tua.
3. Sanksi bagi oknum di sekolah yang melakukan penyalahgunaan keuangan termasuk dana BOS.
Kendati demikian, aksi demo tersebut tidak mendapatkan respons dari Dinas Pendidikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


