3 Kampung Pesisir Kota Cirebon Gelar Nadran Secara Bersamaan

"Jika sebelumnya setiap kampung nelayan menggelar sedekah laut secara terpisah, kini tradisi tersebut digabung menjadi satu perayaan besar dalam format Festival Pesisiran Kota Cirebon," jelasnya kepada RadarCirebon.Com.

Agus Sukmanjaya mengatakan, Festival Pesisiran sudah masuk dalam kalender event resmi Kota Cirebon. 

"Sepanjang tahun 2025, ada enam festival besar, dan Festival Pesisiran menjadi salah satunya," sebutnya.

Jadi kegiatan ini, sambung Agus, merupakan bagian dari rangkaian seremoni kirab. 

"Sementara prosesi utama, yaitu Larung Sesaji ke laut, tetap dilakukan di masing-masing kampung nelayan," jelasnya.

BACA JUGA:Jejak Sunyi Sang Wali: Kera, Doa, dan Penjaga di Petilasan Kalijaga

BACA JUGA:FEB UGJ Go Internasional

Agus berharap kegiatan ini mampu menarik wisatawan dan memperkuat posisi Kota Cirebon sebagai kota dengan kekayaan budaya pesisir yang unik dan berkarakter. 

Pantauan di Kampung Pesisir Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, miniatur atau ancak kapal berisi sesaji dan hasil bumi usai diarak lalu dibawa ke tengah laut.

Dengan menggunakan perahu nelayan, ancak kapal berisi sesaji dan hasil bumi berangkat dari pelabuhan nelayan Kesenden.

Sejak pagi, warga sudah berkumpul di pelabuhan nelayan Kesenden sambil menyiapkan berbagai perlengkapan upacara. 

Puluhan perahu nelayan kemudian berangkat beriringan menuju titik pelarungan yang telah disepakati.

BACA JUGA:Wisata Religi di Cirebon Petilasan Sunan Kalijaga: Ritual, Kera, dan Kesetiaan Juru Kunci

Di atas perahu-perahu itu, sesaji berupa hasil bumi, tumpeng, kembang, dan kepala kerbau turut dibawa sebagai simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Sesampainya di tengah laut, tokoh adat dan sesepuh kampung memimpin prosesi doa bersama. 

Sumber: