Rumah Reyot di Cirebon Luput dari Bantuan, Rusmini: Saya Sedih Kalau Hujan Turun

RADARCIREBON.COM – Hujan selalu menjadi momen yang menyesakkan bagi Rusmini (66), warga Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. 

Rumah yang ia tempati sejak puluhan tahun lalu kini nyaris roboh, namun hingga kini tak pernah tersentuh bantuan pemerintah, baik kota, provinsi, maupun pusat.

Kondisi bangunan tua itu memperlihatkan kerusakan serius. Atap rumah rusak parah, plafon ruang tengah jebol dengan rangka kayu yang tampak jelas. 

Bekas rembesan air menghitam di sekeliling lubang, sementara genting-genting yang tidak lagi rapat membuat sinar matahari dan hujan bebas masuk.

BACA JUGA:PKL Sukalila -Kalibaru Siap Direlokasi ke PGC, Penertiban Dilakukan Pertengahan Desember

Bagian dinding pun tak kalah mengkhawatirkan. Cat merah muda dan putih yang pernah menghiasinya kini mengelupas. 

Lapisan semennya rontok, memperlihatkan struktur bangunan era 1980-an yang semakin rapuh.

Di tengah ruangan, sebuah dipan kayu tua dipenuhi barang-barang, mulai dari keranjang bambu, kardus bekas, hingga kantong plastik berisi pakaian. 

Barang-barang itu ditumpuk tinggi untuk menghindari lantai yang basah akibat kebocoran. 

BACA JUGA:KUR BRI 2025: Plafon Naik hingga Rp500 Juta, Cicilan Mulai Rp6 Ribu Per Hari

BACA JUGA:Kebakaran Toko Material di Kuningan, Kerugian Capai Rp1,8 Miliar

“Saya sedih sendiri kalau sedang turun hujan,” tutur Rusmini lirih saat ditemui Radar Cirebon, Kamis (27/11/2025).

Setiap hujan turun, kesibukan Rusmini bertambah. Ember harus diletakkan di berbagai titik yang bocor. 

Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa perbaikan karena ia tak memiliki biaya. Sehari-hari, Rusmini mencari nafkah sebagai pedagang pakaian bekas di Pasar Talang. 

Sumber: