Ok
Daya Motor

Longsor di Kaki Gunung Ciremai, Pernyataan BTNGC Dinilai Malah Menyudutkan Masyarakat

Longsor di Kaki Gunung Ciremai, Pernyataan BTNGC Dinilai Malah Menyudutkan Masyarakat

Ketua PSI Kuningan Asep S Sonjaya menyoroti pernyataan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai terkait insiden longsor di kawasan jalur hiking Lembah Cilengkrang, Kuningan.-Agus Sugiarto-Radar Kuningan

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Longsor yang terjadi di Kaki Gunung Ciremai tepatnya di kawasan jalur hiking Lembah Cilengkrang, KUNINGAN, kembali mendapat sorotan.

Seperti diketahui, longsor Gunung Ciremai terjadi pada Kamis 15 Mei 2025 dan kembali terjadi longsor susulan esok harinya, pada Jumat siang 16 Mei 2025 lalu.

Longsor yang terjadi akhirnya mengundang perdebatan. Beberapa kalangan menilai, dibangunnya tempat wisata di kawasan tersebut menjadi pemicu bencana longsor.

Untuk melakukan pembuktikan, dilakukan peninjaun yang melibatkan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) terkait insiden longsor di kawasan jalur hiking Lembah Cilengkrang, Kuningan.

BACA JUGA:Keuangan Kabupaten Kuningan Alami Kemunduran

BACA JUGA:Laptop Terbaru Lenovo Dilengkapi dengan Teknologi AI Now: Performa Jauh Meningkat

Kepala Seksi Wilayah I BTNGC Kuningan, Hayunita, mengonfirmasi pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian pada Jumat 16 Mei 2025.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, lokasi longsor berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang dipenuhi material bebatuan. 

Tingginya curah hujan diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan debit air dan memicu longsor.

‎"Longsor terjadi di wilayah TNGC, bukan di lokasi pembangunan Joglo Arunika. Jadi belum bisa dikaitkan langsung dengan aktivitas pembangunan," kata Hayunita.

BACA JUGA:Normalisasi Sungai Sukalila, BBWS Tunggu Pemkot Cirebon Selesaikan Masalah Sosial

BACA JUGA:Makin Bersinar, UMKM Perhiasan Asal Mojokerto Siap Go Global Berkat Dukungan BRI

Menanggapi isu yang beredar di media sosial, Hayunita meminta masyarakat untuk bersikap bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

‎‎"Kita perlu membudayakan cek dan ricek. Jangan asal menyebarkan informasi, apalagi kalau hanya berdasarkan unggahan media sosial," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: