Ok
Daya Motor

Pernyataan Direktur RSUD Linggarjati Soal Ibu Hamil yang Bayinya Meninggal Diduga karena Telat Penanganan

Pernyataan Direktur RSUD Linggarjati Soal Ibu Hamil yang Bayinya Meninggal Diduga karena Telat Penanganan

Ayah dan ibu bayi yang meninggal di RSUD Linggarjati Kuningan saat proses persalinan.-Foto: Andre Mahardika-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggarjati, Kabupaten Kuningan menyampaikan permohonan maaf, kepada keluarga pasien ibu hamil yang kehilangan bayinya.

Direktur RSUD Linggarjati, dr Eddy Syarief MM MMRS menyatakan, pihaknya akan melakukan audit maternal perinatal untuk mengetahui prosedur penanganan yang dilakukan.

"Betul memang ada. Setelah kami mengumpulkan data, kami sudah menjalani sesuai SOP dalam penanganan, tentunya kami untuk jajaran pelayanan rumah sakit ini, kami akan mengadakan audit maternal perinatal," kata dr Eddy, kepada radarcirebon.com, Sabtu malam, 28, Juni 2025.

Menurut dia, jajaran rumah sakit menyampaikan belasungkawa dan duka mendalam kepada keluarga pasien.

BACA JUGA:Diduga Kelalaian Dokter, Bayi Asal Kuningan yang Sudah Dinanti 7 Tahun Lahir Tak Bernyawa

Seperti diketahui, pasangan suami istri yang berasal dari Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, mengalami peristiwa tidak mengenakan di RSUD Linggarjati.

Diduga karena telat dalam penanganan, bayi yang mereka nantikan selama 7 tahun terakhir, meninggal dunia.

Menurut penuturan suami pasien, Andi, bayi tersebut diduga meninggal dunia karena terlalu lama dibiarkan.

Hal tersebut terlihat dari indikasi air ketuban yang sudah habis saat penanganan di IGD RSUD Linggarjati pada 18, Juni 2025.

BACA JUGA:Relaksasi Pajak Kendaraan Diperpanjang hingga September, Begini Langkah Bapenda Jabar

"Awalnya di rumah sudah ada rembesan ketuban. Saya lalu berkonsultasi dengan bidan dan menyarankan dibawa ke rumah sakit," kata Andi.

Singkat cerita, pasangan ini kemudian menuju RSUD Linggarjati dan mendapatkan penanganan di IGD.

"Disana disuntik, lalu dipindah ke ruang transit. Katanya nunggu dokternya, belum bisa dihubungi," jelas Andi kepada wartawan, Jumat, 27 Juni 2025.

Andi mempertanyakan proses penanganan persalinan di rumah sakit tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: