GAWAT! Lahan Pertanian di Majalengka Menyusut

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Lahan pertanian di Kabupaten Majalengka mengalami penyusutan. Kondisi ini berpotensi memengaruhi produksi hasil pertanian di daerah tersebut.

Padahal sebelumnya, Bupati Majalengka, Eman Suherman mengakui jika Majalengka berhasil surplus pangan.

Dengan adanya penyusutan lahan pertanian sekarang ini, surplus pangan di Kabupaten Majalengka kemungkinan tidak akan terjadi lagi di tahun-tahun mendatang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, H Gatot Sulaeman MP, menyebutkan, luas lahan pangan berkelanjutan (LP2B) mengalami penyusutan, dengan lahan baku sawah kini mencapai 50.123 hektare.

Berdasarkan pendataan dari ATR/BPN Majalengka, luas lahan pertanian di kabupaten ini tercatat 49.466 hektare.

BACA JUGA:Babinsa Bersama Dinas Pertanian Dampingi Poktan Jayamulya Panen Padi di Kelurahan Karyamulya

BACA JUGA:Sekda Jabar: Kredit Usaha Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pertanian dan Industri Padat Karya

Adapun hasil pendataan tahun 2024 menunjukkan luas LP2B mencapai 49 ribu hektare, dengan cadangan lahan sekitar 30.996 hektare.

Gatot juga mengingatkan para petani agar berhati-hati menentukan komoditas yang ditanam setelah panen padi pada Musim Tanam (MT) II. 

Faktor cuaca yang cenderung kering dan minim hujan perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi gagal panen.

"Padi masih menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka. Sementara itu, untuk jagung, produksi pada tahun 2024 tercatat mencapai 136.246 ton dari lahan seluas 19.227 hektare yang tersebar di Kecamatan Maja, Majalengka, dan Cigasong,” jelasnya. 

Sebelumnya, Kabupaten Majalengka menjadi daerah pemasok pangan nasional. Hingga kini kabupaten yang disebut Kota Angin itu masih surplus pangan.

BACA JUGA:Sekuat Tenaga Majalengka Pertahankan Lahan Pertanian, Ekspansi Industri dari Bandung Kian Masif

BACA JUGA:3 Desa Paling Maju di Majalengka, Salah satunya Punya Potensi Pertanian dan Perkebunan

Sumber: