Ok
Daya Motor

Susul China, Perusahaan Asal Amerika Investasi di Jawa Tengah

Susul China, Perusahaan Asal Amerika Investasi di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, meresmikan operasional tahap I PT SEG Solar Manufaktur Indonesia, Jumat 8 Agustus 2025 kemarin.-Humas Jateng-

BATANG, RADARCIREBON.COM - Perusahaan asal Amerika melakukan investasi di Jawa Tengah (Jateng), tepatnya di Kawasan Industropolis Batang (Grand Batang City).

Peresmian perusahaan Amerika dengan nama PT Solar Energi Generasi (SEG) Solar Manufaktur Indonesia, dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Dengan begitu, geliat industri di Jawa Tengah terus tumbuh, menyusul China yang sebelumnya sudah melakukan penanaman investasi di Batang.

Menariknya, perusahaan asal Amerika tersebut merupakan industri hijau. Peresmian operasional tahap I PT SEG Solar Manufaktur Indonesia dilakukan pada hari Jumat, 8 Agustus 2025 kemarin.

Peresmian perusahaan asal Amerika Serikat itu dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi didampingi Bupati Batang Fais Kurniawan.

BACA JUGA:Mabes Polri Hentikan Proses Hukum Laporan Jawa Pos terhadap Nany Widjaja

BACA JUGA:Kodim 0614 Kota Cirebon Gelar Lomba Mancing untuk Meriahkan HUT ke-80 RI

"Hari ini kita telah meresmikan energi terbarukan terkait dengan solar panel. Jadi solar panel ini adalah salah satu yang terbesar yang berinvestasi di Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi usai acara.

Sebagai informasi, keberadaan PT SEG Solar Manufaktur Indonesia di Kawasan Industropolis Batang, menyusul satu perusahaan dari China yang lebih dulu beroperasi di Kawasan Ekonomi Kendal (KEK) beberapa bulan lalu. 

Sekaligus upaya untuk mencapai target energi terbarukan Indonesia sebesar 42% pada 2030. 

Selain itu, menjadi tonggak penting transisi menuju ekonomi hijau dan industri rendah karbon di Jawa Tengah.

PT SEG Solar Manufacturing Indonesia ini memulai pembangunan pabrik photovoltaic (PV) atau panel surya di lahan seluas kurang lebih 40-41 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Nilai investasinya mencapai sekitar USD500 juta atau setara Rp7,6-8 triliun.

BACA JUGA:Gubernur Jabar Ajak ITB Kelola Sampah Jadi Energi Baru Terbarukan

BACA JUGA:Tanah Kas Desa Diduga Diperjualbelikan dengan Dalih Sewa, Obor Cirtim Siap Perkara Ini ke Jalur Hukum

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait