Ok
Daya Motor

Viral! Video Warga Kota Cirebon Jalan Kaki 9 Hari dari Wilayah Bencana Aceh, Wakil Walikota Respon Begini

Viral! Video Warga Kota Cirebon Jalan Kaki 9 Hari dari Wilayah Bencana Aceh, Wakil Walikota Respon Begini

Empat warga Kota Cirebon berjalan kaki puluhan kilometer untuk menyelamatkan diri dari bencana Aceh.-hasil tangkap layar-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bencana alam di Aceh ternyata berdampak terhadap putusnya komunikasi.

Akibatnya, warga harus rela berjalan kaki demi mendapatkan akses komunikasi, termasuk demi mempertahankan hidup.

Mereka harus rela mampir ke dapur umum karena logistik yang dimiliki habis. Hal ini dialami 4 warga Kota Cirebon terlantar di Aceh akibat bencana alam.

BACA JUGA:Pemerintah Buka Seleksi Petugas Haji Arab Saudi 2026, Berikut Ini Syarat Lengkapnya

BACA JUGA:Pelajar SMP di Sumber Cirebon Tewas Tenggelam di Kolam Renang Pemkab, Diduga Akibat Ini

Wakil Walikota Cirebon, Hj Siti Farida Rosmawati SPdI mengaku mendapatkan kabar, ada empat warga Kota Cirebon yang terjebak bencana alam di Kampung Kem, Kecamatan Permata, Kabupaten Benet Meriah. Kampung trakhir perbatasan antara Kabupaten Bener Metiah dan Aceh Utara.

Mereka terputus komunikasi karena sejak terjadi bencana, Kampung Kem terisolasi. Sehingga keempat warga kota Cirebon dan 3 warga Indramayu terlantar dengan logistic yang menipis.

Keempat warga Kota Cirebon ini  adalah Agung Siswanto (30) warga RT 01 RW 12 Kuranji, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Udin (46) tahun warga RT  07 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.

Abdur Rahmat Dahlan (31) warga Kedung Wungu Pesantren RT 03 RW 02 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti, Muhammad Yusuf (29) warga RT 01 RW 03 Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti.

Keempatnya bersama 3 warga Indramayu terisolasi dan tidak bisa mendapatkan akses komunikasi selama 9 hari 8 malam.

Mereka dari kampung Kem Kecamatan Permata Kabupaten Benet Meriah. Kampung trakhir perbatasan antara Kabupaten Bener Metiah dan Aceh Utara.

BACA JUGA:Perkuat Komitmen Keberlanjutan, BRI Gelar Aksi Tanam Pohon dan Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Bahkan mereka tidak bisa berkomunikasi dengan  keluarga di Kota Cirebon karena memang sistem komunikasi terputus.

Yang menyedihkan lagi, untuk lepas dari isolasi daerah yang terkena bencana, dengan logistik yang tipis, mereka rela berjalan jalan selama 9 hari 8 malam menuju Lhokseumawe.

Yang menyedihkan, selama jalan kaki mereka untuk bisa makan terpaksa mencari dapur umum dipinggir jalan.

“Yang menyedihkan, 9 hari jalan kaki, untuk makan saja mereka mesti mencari dapur umum untuk mengganjal perut selama jalan kaki,” ujar Rida kepada radarcirebon.com, Sabtu 6 Desember 2025 sore.

Saat ini, kata Rida, mereka masih melakukan perjalanan kaki menuju Lhokseumawe. Karenanya secara pribadi dirinya merasakan kepedihan yang mendalam warga Kota Cirebon mesti berjalan kaki hingga 10 hari karena transportasi dan logistik yang dimiliki sangat terbatas.

“Saya mendapatkan kiriman video mereka berjalan kaki 9 hari 8 malam dan minta tolong dijemput,” ujar Rida.

Sebagai pimpinan daerah, Rida meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Kota Cirebon untuk melakukan koordinasi dengan Dinsos dan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk menggali informasi tentang keberadaan warga Kota Cirebon yang terisolasi akibat banjir di Aceh.

Bahkan, Rida meminta agar BPBD dan Dinsos bisa mengevakuasi keempat warga Kota Cirebon untuk dipulangkan ke Kota Cirebon bagaimanapun kondisinya.

“Mereka warga Kota Cirebon, kami pemerintah kota Cirebon punya kewajiban memperhatikan warga nya di Aceh yang terlantar akibat bencana,” tandasnya.

Rida mendesak BPBD dan Dinsos dalam waktu 2x24 jam untuk segera melacak dan memastikan kondisi mereka dan segera mengevakuasi ke Kota Cirebon. (Abd)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase