Perlu Standarisasi Jenis Masker

Perlu Standarisasi Jenis Masker

JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19 tidak merekomendasikan masyarakat menggunakan masker scuba. Sebab masker tersebut dinilai tak mampu melindungi dari ancaman virus SARS-CoV2. Padahal masker jenis ini banyak dipakai masyarakat.

Praktisi kesehatan yang juga relawan covid-19, Muhamad Fajri Adda\'i berharap pemerintah dapat membuat panduan detail mengenai masker kain. Sebagai rekomendasi bagi masyarakat luas.

Dijelaskannya, panduan tersebut berisi bahan membuat masker baik, jumlah lapisan kain, tingkat kerapatannya. Panduan itu bisa dalam bentuk infografis atau iklan layanan masyarakat.

\"Masker kain yang beredar kan sangat banyak ya. Harus dikasih lihat maskernya, bentuknya seperti apa, harus ada contoh kongkret. Masker beragam, bisa saja membuat masker sendiri. Kita support pemerintah keluarkan regulasi,\" ujarnya, Jumat (18/9).

Diungkapkannya, Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan panduan mencegah infeksi termasuk mengenai pemakaian masker yang benar. Namun, belum membahas detil mengenai bahan dasar masker. \"Standarisasi bahan masker kalau perlu, diterbikan,\" ujarnya.

Dia juga mengatakan sosialisasi mengenai jenis masker yang baik juga perlu dilakukan berulang-ulang. Bisa menggunakan iklan layanan masyarakat di televisi yang berdurasi pendek. Sebab tidak semua masyarakat terakses media sosial.

\"Perlu juga sering turun ke lapangan untuk menyentuh masyarakat yang kurang terakses media,\" katanya.

Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito belum lama ini mengungkapkan pemerintah tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba. Sebab menurutnya masker tersebut tidak mampu melindungi diri dari penularan covid-19.

Masker scuba hanya terdiri dari satu lapisan kain elastis dan cenderung bisa menjadi longgar saat dipakai.

Dijelaskan Fajri, masker dari bahan scuba tidak efektif melindungi dari paparan virus karena berbahan neoprene. Bahan tersebut, cenderung elastis sehingga jika ditarik pori-pori kain akan membesar. \"Padahal kita butuh kemampuan fitrasinya,\" ungkapnya.

Dijelaskannya, masker kain telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan risiko penularan covid-19 bahkan 85-90 persen, jika dipakai secara benar dan tepat memilih jenis bahannya.

Untuk Kain yang direkomendasikan dijadikan masker, salah satunya katun cult tiga lapis dengan kerapatan 180 benang per inci. Selain itu, bisa juga masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus, atau sifon yang dipadukan dengan katun.

\"Pakai masker harus pas. Kalau pakai masker jangan dilepas-lepas, kalau mau dilepas pergi ke tempat kosong. Melepasnya dari belakang. Jangan dilepas saat ada orang lain,\" terangnya. (gw/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=LJaBOB4wbak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: