Masih Jauh dari Puncak, Bisa 900 Ribu Orang yang Terpapar

Masih Jauh dari Puncak, Bisa 900 Ribu Orang yang Terpapar

JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indo Barometer M Qodari menyebut kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di Indonesia belum mencapai puncak. Meningkatnya penambahan pasien harian, menjadi indikator bahwa kasus covid-19 masih merangkak naik.

Penjelasan ini dipaparkan Qodari dalam Webminar Nasional Seri 2 Kelompok Studi Demokrasi Indonesia Strategi Menurunkan covid-19, Menaikkan Ekonomi melalui data berjudul \'Flattering The Curve\', Minggu (20/9/2020).

\"Pertama, jumlah kasus kita terus naik ya, keliatan polanya kemudian kasus semua wilayah misalnya dengan situasi walaupun tiap daerah punya variasi Indonesia dan di mana? Ini pertanyaannya ya,” kata Qodari.

Qodari menyoroti penambahan kasus positif corona di Indonesia. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus regresif polynomial, diprediksi pada akhir September jumlah konfirmasi positif Corona di Indonesia bisa mencapai 257 ribu. Jumlah ini diprediksi tercapai pada 30 September.

\"Perhari ini kita sudah tinggal 10 hari kemarin kasus 4 ribu dan saya melihat angka 250 ribu ini berangkat dari asumsi kasus harian 3 ribu sampai 3.500 jadi kalau kasusnya di atas 3.500 sampai Rp4.000. Angka 257 ribu ini akan jebol dan untuk sementara dengan kecepatan yang terjadi sekarang saya memproyeksikan angkanya akan sampai 270-280 ribu ya bahkan lebih,\" sambungnya.

Melalui perhitungan ini, Qadari memprediksi dalam 6 bulan ke depan jumlah kasus bisa semakin meningkat. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 900 ribu.

\"Artinya nanti di ujung sini ya pada tanggal pada akhir bulan Februari 2021, setahun setelah penanganan kasus covid alias 6 bulan dari sekarang angka yang diproyeksikan di sini dengan rumus yang ada sekarang ini yang didasarkan kepada pola yang terjadi 6 Itu akan lebih daripada angka 900 ribu namun nanti saya akan punya rumusan-rumusan yang yang lebih diwarnai teori epidemi ya,\" ungkapnya. (yud)

https://www.youtube.com/watch?v=Y9DgtT5_ECA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: