Diskon Daya Listrik Lampaui Target

Diskon Daya Listrik Lampaui Target

JAKARTA - Meski di tengah pandemi Covid-19, kebutuhan listrik di rumah pelanggan semakin meningkat. Ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang melakukan tambah daya listrik.

Diketahui, PT PLN (Persero) menghadirkan Diskon Tambah Daya Listrik Super Wow. Tercatat, hingga 19 September 2020, sebanyak 367 ribu pelanggan sudah mendaftar untuk memanfaatkan program diskon tersebut.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi menyampaikan, program tersebut untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa pandemi Covid-19.

\"Tanggapan pelanggan terhadap program ini luar biasa. Jumlah pendaftar ini sudah melampaui target kami. Ini menandakan program ini sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” ujarnya dalam keterangan kemarin (21/9).

Dalam program ini, PLN memberikan potongan harga untuk pelanggan golongan tarif rumah tangga tegangan rendah mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai daya 4.400 VA dengan pilihan daya akhir adalah daya 2.200 VA sampai daya 5.500 VA.

Pelanggan cukup membayar Rp170.845, dari harga normal bisa mencapai Rp4.893.450. Diskon ini dapat dinikmati PLN sejak tanggal 14 Juli 2020 sampai dengan 30 September 2020.

“PLN siap memenuhi peningkatan kebutuhan listrik pelanggan di tengah pandemi ini. Meski di rumah, pelanggan bisa tetap produktif dan nyaman dalam menggunakan listrik,” kata Agung.

PLN memastikan, tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 1.300 hingga 5.500 tetap sama yaitu Rp1.467/kwh. Namun, untuk pelanggan daya 450 VA atau 900 VA yang ingin melakukan penambahan daya, tentu akan mengalami penyesuaian tariff. Sebab, tarif sebelumnya mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Sementara itu, ekonom konstitusi, Defiyan Cori mengapresiasi kinerja perusahaan listri pelat merah itu yang baik meski dengan beban yang tidak ringan.

“Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, publik tentu menyampaikan simpati dan mengapresiasi kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN yang baik meski dengan beban yang tidak ringan,” kata Defiyan.

Menurutnya, dengan keterbukaan soal keuangan dan beban utang yang cukup besar melalui penjualan yang secara bertahap, PLN dapat memenuhi kewajiban konstitusi ekonominya. Kewajiban itu, antara lain melakukan pembayaran utang jatuh tempo tanpa melakukan IPO seperti yang direncanakan Menteri BUMN Erick Tohir pada sub holding Pertamina.

Selain itu, memberikan dividen ke kas Negara dan melakukan kewajiban pelayanan pada masyarakat (Public Service Obligation/PSO) semakin baik. Sebagaimana diketahui pada Semester I/2020, Perseroan membukukan kenaikan penjualan listrik sebesar 0,95 persen atau 1,129 GWh dari 118,522 GWh pada semester 1/2019 menjadi 119,651 GWh pada Semester I Tahun berjalan.

Lanjut dia, harus ada perencanaan strategis BUMN dengan berorientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan yang notabene adalah masyarakat sebagai bagian dari pemilik BUMN, selain pemerintah.

“Pelayanan kepada konsumen adalah bagian penting dalam mempertahankan keberlanjutan usaha atau bisnis inti BUMN dalam peta persaingan ekonomi dunia. BUMN-BUMN yang berorientasi pada konsumen lainnya, seperti Garuda Indonesia, Pelayaran Indonesia (Pelni), Kereta Api Indonesia, DAMRI bahkan Pertamina harus mampu mengelola dan merawat hubungan baik dengan konsumen,” tukasnya. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=uL-BZQ9vdxk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: