Helat Pelatihan Pembuatan Game Edukasi
CIREBON- Mahasiswa Universitas Gunung Jati Cirebon (UGJ), memberikan pelatihan membuat game edukasi berbasis Android. Pelatihan diberikan kepada para siswa SMA Islam Al Azhar, pada Senin (21/9).
Adanya pandemi Covid-19, membuat kegiatan yang digelar di sekolah tersebut harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para pesertanya sendiri terdiri dari beberapa siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiyah Remaja (KIR) SMA Islam Al Azhar.
Reza Fauzi Baharsyah dan Rizki Kriswandari, yang merupakan mahasiswa program studi pendidikan matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), memberikan pelatihan pembuatan game dengan menggunakan RPG Maker.
RPG (Role Play Game) sendiri merupakan salah satu jenis game yang cukup populer dan digemari, karena biasanya memuat cerita dan peran dengan tantangan tertentu.
Pendamping pengabdian mahasiswa, Setiyan MPd mengatakan, pelatihan yang diberikan oleh mahasiswa tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian sebagai salah satu trid harma perguruan tinggi. Dalam hal ini, mahasiswa turut berperan dalam pengembangan edukasi melalui media yang saat ini dekat dengan anak anak.
“Tentu ini sangat positif. Karena kita tahu sendiri bahwa matematika adalah pembelajaran yang dianggap sulit. Bahkan merasa pesimis duluan sebelum mengerjakan. Tentunya dengan adanya game, ini mereka tidak sadar sedang belajar dengan permainan,” ungkapnya.
Dalam game RPG edukasi matematika yang diinisiatori oleh Surya Amami Pramuditya SSi MSi dan Much Subali Noto SSi MSi ini, siswa dapat belajar mengerjakan soal soal sebelum mendapatkan tantangan pada level berikutnya. Sudah lebih dari 15 game edukasi yang telah dikembangkan.
Salah satu Inisiator game, Much Subali Noto SSi MSi mengatakan, bahwa pengembangan game sebagai media edukasi pembelajaran matematika sudah dilaksanakan sejak 5 tahun lalu. Pengembangan teknologi memang menjadi salah satu concern Prodi Matematika.
Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19 seperti ini, praktis saja, kegiatan pembelajaran banyak yang dilakukan melalui gadget atau gawai. Para guru pun dituntut kreatif. (awr/opl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
