Warga Miskin Non BLSM Luruk Balai Desa

Warga Miskin Non BLSM Luruk Balai Desa

PANGENAN- Puluhan warga miskin dari Desa Ender, Kecamatan Pangenan yang tidak mendapatkan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Kamis sore (18/7), meluruk Balai Desa Ender, saat bantuan kompensasi kenaikan harga BBM sedang dibagikan oleh Kantor Pos Pangenan. Beruntung, aparat desa setempat sigap dan langsung melakukan pemotongan dana untuk dibagi rata. Sehingga, konflik pun bisa reda. Salah satu warga penerima BLSM, Ramli mengatakan, dirinya kecewa dengan pemotongan dana BLSM sebesar Rp200 ribu, secara mendadak. “Kita kecewa sekali dengan adanya pemotongan uang BLSM secara mendadak, karena sebelumnya akan belum ada kesepakatan untuk dipotong, kok tiba-tiba dipotong,” ujar dia, kepada Radar. Masih menurut Ramli, dirinya sebagai pemilik kartu merasa menjadi budak bagi mereka yang tidak memiliki kartu, karena warga yang tidak memiliki kartu mendapatkan hak yang sama dengan pemilik kartu. Padahal, para pemilik kartu, harus antre berjam-jam untuk mendapatkan bantuan tersebut. “Kalau mau dibagi rata kenapa harus ada kartu segala? Sudah saja kami menerima dana BLSM diantar langsung oleh pemerintah desa, tidak harus lama-lama mengantri segala seperti ini,” keluhnya. Kuwu Desa Ender, Dodo Abdul Karim menjelaskan, keputusan melakukan pemotongan secara mendadak dilakukan setelah warga sepakat. Solusi ini diambil untuk menghindari amuk massa dari warga yang kecewa. “Kita tadinya nggak ada potongan, tapi banyak massa warga miskin yang nggak dapat BLSM menyerbu balai desa. Kita khawatir, jadi untuk mencegah keributan dan menjaga kondusivitas, terpaksa mendadak kita potong dana BLSM tersebut,” jelasnya. Dodo menambahkan, jumlah penerima BLSM di Desa Ender tidak seimbang dengan jumlah warga miskin. Berdasarkan catatan desa, warga miskin terdata sejumlah 2.518 kepala keluarga. Tetapi yang mendapatkan kartu hanya 441 kepala keluarga. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: