UGJ Edukasi Bahaya Medsos untuk Remaja

UGJ Edukasi Bahaya Medsos untuk Remaja

CIREBON- menjadi kebutuhan tersendiri. Namun, keberadaan tak pelak dapat berdampak negatif khususnya bagi remaja. Karenanya, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon memberikan penyuluhan.

Sasarannya kali ini adalah remaja di wilayah kerja Puskesmas Kejaksan. Penyuluhan ini dilaksanakan secara daring dengan tema: “Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja” dan diikuti 50 peserta.

Menjadi narasumber adalah Staf Pengajar Fakultas Kedokteran (FK) UGJ, dr Tissa Octavira MMed Ed selaku ketua tim, kemudin anggota tim dr Vivi Meidianawati MMed Ed, dr Kati Sriwiyati M Biomed.

Kemudian, dr Ouve Rahadiani Permana MHKes. Dan Acara ini dimoderatori oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran UGJ yaitu Awalina Sulistiyati. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Kejaksan dr Junny Setiyawati MKM dan Bidan Pembina yaitu Endang P.

dr Tissa Octavira mengatakan, penyuluhan dilaksanakan dalam rangka memberikan edukasi kepada para remaja terkait pengaruh media sosial. “Para remaja bisa menghabiskan berjam-jam hanya untuk memantau media sosial mulai dari Instagram, pindah ke Twitter, buka Snapchat, dan lainnya. Mereka harus memahami dampaknya juga,” bebernya.

Salah satu dampak yang terasa langsung adalah terganggunya waktu belajar. Sehingga mereka cenderung tidak bisa membagi waktu dengan baik. Aktivitas tersebut telah menjadi kebiasaan baru kalangan generasi z. “Kebiasaan baru ini menyebabkan munculnya rasa kehilangan ketika gadget lupa dibawa ke mana-mana,” katanya.

dr Vivi Medianawati MMed Ed menjelaskan, seseorang cenderung akan merasa aneh karena tidak bisa berselancar di media sosial tanpa gawai. Seolah-olah gawai lebih berarti dari segalanya. Oleh karena itu diperlukan penyuluhan mengenai pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja.

Karenanya, Vivi berharap edukasi perlu disebarkan kepada para remaja. Terutama terkait dengan kesehatan mental. Hal serupa disampaikan dr Kati Sriwiyati MBiomed. Dia menjelaskan, medsos sebenarnya memiliki dampak, baik positif maupun negatif.

Dampak positif bagi remaja diantaranya remaja menggunakan media sosial untuk mempererat tali persahabatan, dan kekeluargaan dengan teman-temannya. Media sosial memberikan lingkungan yang mendukung untuk bereksplorasi dengan persahabatan, status sosial, juga memberi kesempatan untuk berbagi dan mendiskusikan kesukaan atau hobi remaja, seperti musik, film dan hobi remaja lainnya.

Sedangkan dampak negatifnya bisa sampai terjadi cyber bullying, rendah diri, penurunan prestasi akademik, kecanduan atau ketergantungan, pornografi, sarana kriminal, kehidupan sosial akan terganti, gangguan tidur, kaburnya privasi seseorang, komparasi sosial, kecemasan sosial, body dissatisfaction.

Lalau bagaimana cara mengatasinya? Kati menjelaskan, cara mengatasi kecanduan media sosial khususnya untuk remaja dengan cara offline sejenak. Buat batasan yang tegas untuk penggunaan media sosial. Kemudian cari kegiatan yang lebih bermanfaat. Gunakan secara bijak dan matikan notifikasi.

Sementara itu, dr Ouve Rahadiani Permana MHKes dalam pemaparannya menjelaskan, media sosial adalah medium melakukan interaksi sosial dengan menggunakan teknologi berbasis web. Sehingga bisa mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif yang sangat mudah diakses dan terukur.

Media sosial, masih kata Ouve, merupakan sebuah media online melalui aplikasi berbasis internet, dapat digunakan untuk berbagi, berpartisipasi dan menciptakan konten. Sehingga seharusnya dapat menjadi ruang kreatif yang dapat dieksplorasi, sekaligus meminimalisasi dampak negatifnya. (abd/adv)

https://www.youtube.com/watch?v=rUUT3msxzf4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: