Menilik Sumur Soka di Keraton Kasepuhan Cirebon
CIREBON - Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan keraton terbesar dan tertua di wilayah Cirebon.
Selain memiliki pemandangan cagar budaya yang eksotis, Keraton Kasepuhan memiliki bangunan-bangunan sisa Kerajaan Cirebon yang bisa menjadi daya tarik wisata.
Salah satunya adalah Sumur Upas atau Soka yang berada di kompleks petilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan.
Baca juga:
Unik, Ada Goa Tersembunyi di Tengah Kota Cirebon
Raperda Cagar Budaya Dicabut, Begini Tanggapan Budayawan
Kabupaten Cirebon: Tambah 30 Kasus Covid-19 Ada dari Mundu sampai Weru
Sumur Upas atau Soka ini dibangun sejak zaman Sunan Gunung Jati, sekira abad ke-15 Masehi.
Sumur tersebut saat ini sudah ditutup dan tidak difungsikan lagi karena mengandung racun.
\"Sumur ini dinamakan Sumur Upas atau Soka karena di sumur ini terdapat sebuah pohon Asoka yang umurnya sudah sangat tua dan sumur ini juga dulunya mengeluarkan gas racun hingga akhirnya ditutup. Jenis racunnya apa, saya sendiri kurang tahu,\" kata Raden Hafid Permadi yang merupakan Kabag Pemandu Wisata Keraton Kasepuhan kepada radarcirebon.com, Sabtu (3/10).
Diungkapkan Raden Hafid, setiap malam Jumat Kliwon masih digunakan untuk melaksanakan ritual.
\"Tradisi masyarakat Cirebon khususnya masyarakat yang tinggal di Keraton Kasepuhan dan di dearah Magersari setiap malam Jumat Kliwon selalu mengadakan ritual tumpengan atau nasi uduk untuk disedekahkan. Nanti sang kuncen berdoa di sini lalu tumpeng atau nasi uduknya disedekahkan untuk para kuncen di Keraton Kasepuhan,\" ungkapnya.
Ditanya soal pohon Soka Suwarga tersebut, Raden Hafid menuturkan, pohon berusia ratusan tahun itu tumbuh sejak masa kekeratonan Pakungwati.
\"Ukuran pohon ini tampak lebih besar dibanding pohon Asoka pada umumnya. Bunga Asokanya pun tumbuh di batangnya, biasanya bunga tanaman Asoka tumbuh di bagian pucuk rantingnya,\" tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: