Bripda Atho Dihajar tanpa Ampun

Bripda Atho Dihajar tanpa Ampun

Rekonstruksi Aksi Geng XTC, Polisi Jaga Ketat TKP CIREBON- Aksi brutal kawanan geng motor XTC terhadap Bripda Athoillah Rokhmat (20), direkonstruksi penyidik Satuan Reskrim Polresta Cirebon, kemarin (16/7). Reka ulang itu dilakukan di lokasi kejadian, Jl RA Kartini, Gg Olahraga II, Kecamatan Kejaksan. Tiga tersangka dihadirkan dan memperagakan langsung aksi kejam mereka terhadap Bripda Atho (Athoillah Rokhmat). Tersangka yang dihadirkan adalah Septianto, warga Desa Serang, RT 01 RW 06, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon (lulusan XTC Ciwidey plus koordinator wilayah (korwil) XTC Klangenan, Wahyu alias Bengek warga Desa Kecomberan, Jl Nyi Arum Sari, RT 01 RW 03, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Wahyu alias Au warga Perumahan Arumsari, Jl Akasia IV, Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, dan Ramot warga Blok Pengkolan, Desa Klangenan. Sementara Bambang Nurdiansyah, Panglima XTC Kabupaten Cirebon, tidak dihadirkan karena masih sakit. Peran Bambang maupun tersangka lainnya yang masih buron digantikan oleh penyidik. Rekonstruksi sendiri dijaga ketat puluhan polisi. Itu dilakukan karena dikhawatirkan ada aksi massa terhadap para pelaku. Arus lalu lintas di Jl RA Kartini juga sempat tersendat. Pantauan Radar, sedikitnya 17 adegan diperagakan dan menggambarkan secara jelas kejadian yang terjadi Minggu (20/6) lalu sekitar pukul 01.30 tersebut. Malam itu, jumlah mereka sekitar 50 orang dengan menggunakan 30 unit motor. Rupanya mereka sedang konvoi mencari geng lainnya yang menjadi musuh yaitu Konack, Bringas, Moonraker, dan GBR. Saat melintas di Jl RA Kartini tepat di depan Gg Olahraga II, XTC ini melihat sekelompok orang sedang berkumpul termasuk korban di depan sebuah warung. Sang panglima, Bambang, lantas memberitahukan anak buahnya untuk memutar arah lalu menghampiri korban bersama rekan-rekannya. Melihat puluhan geng motor XTC itu masuk ke gang, ketiga teman korban yaitu Diki, Irlan, dan Dani, lari menyelamatkan diri. Sementara, korban yang saat itu sedang duduk di atas jok sepeda motornya bersama temannya yang lain, tiba-tiba dihampiri 5 orang pelaku. Dan apes bagi Bripda Atho, dirinya langsung diserang oleh tersangka Ramot dengan menggunakan samurai. Atho dibacok di tangan kiri. Seketika dia ambruk. Tapi, aksi brutal itu belum usai. Tergambar saat rekonstruksi, Bambang datang lalu memukul kepala korban dengan menggunakan gir rantai sepeda motor lalu membacokan celurit yang dibawanya ke tangan kiri korban. Setelah Bambang, tersangka Wahyu Mulyono dan Letoy (DPO) membantu Bambang dengan kembali membacok korban dengan celurit lalu memukul beberapa kali di bagian wajah dan uluhati. Sedangkan tersangka Muhammad Wahyu alias Bengek melemparkan sebuah botol minuman keras ke arah korban. Selanjutnya, tersangka Muhammad Wahyu bersama 10 anggota XTC lainnya menghajar korban yang sudah terkapar dengan tendangan dan tinjuan. Beberapa di antaranya bahkan menginjak-injak badan korban. Setelah puas menganiaya dan mengira korban sudah tewas, para pelaku dengan tengan kembali melanjutkan konvoinya menuju arah Jl Siliwangi. Korban yang terluka parah langsung dievakuasi ke rumah sakit gun mendapat pertolongan medis. Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya yang ditemui di lokasi rekonstruksi mengatakan, perilaku anggota geng motor XTC tersebut sangat sadis. Ditambahkan Ary, rekonstruksi tersebut bertujuan melengkapi berkas sebelum akhirnya diserahkan ke kejaksaan. “Kami juga masih memburu beberapa tersangka utama yang turut dalam peristiwa ini. Kami sudah kantongi identitasnya juga tempat-tempat biasa mangkal. Tinggal tunggu waktu saja,” tandas Ary Laksmana. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: