Berharap Madura Maju, tapi Tak Lupa Nilai Pesantren

Berharap Madura Maju, tapi Tak Lupa Nilai Pesantren

PAMEKASAN - Menteri BUMN Dahlan Iskan berkunjung ke Ponpes Al Hamidy, Banyuanyar, Palengaan, Pamekasan, kemarin (20/7). Dahlan bersama rombongan tiba sekitar pukul 13.00. Kedatangan tokoh yang dikenal merakyat itu disambut hangat oleh kalangan ulama serta tokoh masyarakat. Hadir dalam silaturahmi tersebut Pengasuh Ponpes Al Hamidy KH Mohammad Rofii Baidhawi, KH Mudassir Badruddin (Ponpes Panyepen), KH Moh Tohir Zain Abd. Hamid (Ponpes Bata-Bata), dan ulama serta pengasuh ponpes yang lain se-Pamekasan. Sejumlah ulama besar itu menyatakan siap mendukung sosok tokoh nasional yang dikenal bersahaja dan amanah tersebut. Bahkan, sejumlah ulama dengan tegas menyatakan kagum pada sosok Dahlan yang dikenal sederhana. ’’Jika Bapak (Dahlan Iskan, red) ditakdirkan naik jabatan (presiden, red), kami berharap karakter dan sikap yang selama ini dikenal masyarakat tetap dijaga,’’ pesan KH Mohammad Rofii Baidhawi dalam sambutannya. Kedatangan Dahlan tersebut sempat menjadi bahan pembicaraan kalangan ulama. Sebab, dia datang ke Ponpes Al Hamidy pada Sabtu dalam bulan Ramadan. Sebelumnya, mantan Presiden BJ Habibie dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga datang ke ponpes tersebut pada hari Sabtu bulan Ramadan. Keduanya datang sebelum menjadi presiden. Karena itu, banyak yang beranggapan Dahlan juga akan bernasib seperti Habibie dan SBY. Atas sambutan para ulama itu, Dahlan menyatakan sangat bersyukur dan berterima kasih. Meski begitu, dia mengaku pasrah dengan takdir. Sebab, sejak awal dirinya terlibat dalam dunia pemerintahan semata-mata karena ingin mengabdikan diri dan berkarya untuk bangsa dan negara. ’’Atas dukungan para ulama, saya sangat bersyukur dan berterima kasih. Yang terpenting sekarang bagaimana kita bersama-sama menjaga bangsa ini agar tetap utuh, sejahtera, dan berwibawa di mata dunia,’’ tegasnya. Dalam pertemuan itu, para ulama juga menitipkan Madura agar bisa berkembang. Maju tanpa merusak budaya lokal dan identitas masyarakat yang agamis. Terutama nilai religiusitas yang berciri pesantren. Hal itu mereka ungkapkan karena Dahlan merupakan alumnus dan kader pesantren. Dahlan pun berjanji mengupayakan kemajuan Madura tanpa mengorbankan nilai-nilai yang telah membumi itu. Tentunya dengan dukungan serta pengawasan kalangan ulama. (man/suf/amr/jpnn/c5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: