Tembus 702 Kasus Positif Covid-19 di Kuningan
KUNINGAN - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan masih belum terlihat melandai. Justru hampir setiap hari, masih saja terdapat penambahan kasus positif Covid-19. Selama dua hari terakhir ini, terdapat penambahan kasus positif sebanyak 10 orang. Total yang terkonfirmasi positif jumlahnya menembus angka 702 kasus.
Juru Bicara Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin dalam keterangan persnya, Sabtu (10/10), menuturkan, kasus terkonfirmasi positif hingga saat ini totalnya mencapai 702 orang. Jumlah total ini terdiri dari 497 orang karantina, 12 meninggal dunia dan 193 orang dinyatakan sembuh. “Hari ini (kemarin, red) ada penambahan kasus positif sebanyak 7 orang. Namun adapula penambahan jumlah 7 orang yang dinyatakan sembuh,” imbuhnya.
Sejauh ini, kasus terkonfirmasi positif memang masih didominasi dari kluster pondok pesantren. Namun pemerintah daerah bersama pesantren terus melakukan upaya penanganan dengan cepat dan tepat.
“Alhamdulillah, selama ini penanganan Husnul Khotimah terkait dengan keterpaparan Covid-19, kerja sama yang terbangun juga sudah cukup baik, saling pengertian. Satu hal, bagaimana kita mengatasi ini semua, sebab bukan persoalan kecil,” kata Bupati H Acep Purnama SH MH saat dimintai keterangan persnya.
Dalam kasus penyebaran Covid-19 dari kluster pesantren ini harus betul-betul ditangani dengan tepat dan cepat. Sebab bukan sesuatu hal yang kecil dan harus ditangani secara bersama-sama. “Ini persoalan yang cukup besar. Namun karena kerjasama yang baik, Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan bersama-sama,” tukasnya.
Acep menyebutkan, pertama yang dilakukan ketika itu adalah langsung melakukan upaya isolasi. Tempat isolasi itu sendiri masih berada di lingkungan pesantren Husnul Khotimah. “Kita mengirimkan dokter spesialis untuk memberikan pendampingan. Walaupun saya juga tahu kalau di Husnul juga sudah ada dokter,” terangnya.
Selain itu, lanjut bupati, proses pemulangan terhadap para santri yang sudah menjalani tes swab dan dinyatakan negatif, dilakukan secara bertahap. “Pemulangan para santri yang memang sudah dipastikan aman, artinya sudah melalui proses pemeriksaan dan hasil swab negatif. Ya artinya ini (hasil swab negatif, red) bisa menenangkan jika santri-santri itu telah kembali ke rumah masing-masing,” papar orang nomor satu di Kabupaten Kuningan tersebut.
Acep menyatakan, pemerintah daerah bertanggung jawab secara komprehensif dan baik, saat pemulangan para santri. Setiap santri yang pulang ke kampung halaman, harus betul-betul dipastikan aman dan bebas Covid-19. “Ya intinya santri yang dipulangkan itu sudah aman, hasilnya telah negatif,” pungkasnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: