Muslim Dunia Kecam Macron

Muslim Dunia Kecam Macron

Adapun Menteri Urusan Islam Yordania Mohammed al-Khalayleh mengatakan bahwa \"menghina\" Nabi bukanlah \"masalah kebebasan pribadi, tetapi kejahatan yang mendorong kekerasan.\"

Liga Muslim Dunia (MWL) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) turut mengecam sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan pemerintahannya yang dinilai menyudutkan umat Muslim dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satire Charlie Hebdo.

Kerajaan Arab Saudi juga mengecam penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW  oleh majalah satir Prancis, Charlie Hebdo.

Menurut kantor berita Arab Saudi, SPA, yang dikutip Arab News, Selasa (27/10), pihak kerajaan juga mengutuk tindakan teroris dalam bentuk apa pun, terlepas dari pelakunya.

Selain itu Kerajaan Arab Saudi meminta supaya penerapan kebebasan intelektual dan budaya untuk mempromosikan rasa hormat, toleransi, serta perdamaian.

Pemerintah Indonesia turut pula mengecam pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai menyudutkan agama Islam dan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satire Charlie Hebdo.

Rencananya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta, Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman itu.

Kecaman terbaru ini menambah daftar panjang beberapa negara berpenduduk mayoritas Islam lain yang telah lebih dulu mengecam pernyataan Macron.

Dapat disampaikan, bahwa ketika berbicara setelah guru Samuel Paty dipenggal usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara awal bulan ini, Macron bersumpah bahwa Prancis \"tidak akan menyerah\" soal kartun Nabi dan mengatakan Paty \"dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita\".

Macron juga menyatakan, tetap mempertahankan prinsip sekuler yang diterapkan Prancis. Pemerintahannya akan tetap melanjutkan dan menghormati segala perbedaan di dalam perdamaian.

Dia menyatakan tidak akan membiarkan ujaran kebencian dan tetap mempertahankan budaya debat untuk mempertahankan pendapat. \"Sejarah kami memperlihatkan perjuangan terhadap tirani dan fanatisme. Kami akan melanjutkannya. Kami akan tetap melanjutkan, akan tetap membela harga diri manusia dan nilai-nilai universal,\" ujar Macron. (der/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=GWYDNp-DLIc&t=43s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: