Terdampak Covid-19, Banyak Perahu Nelayan Gebang Dijual

Terdampak Covid-19, Banyak Perahu Nelayan Gebang Dijual

CIREBON - Pandemi Covid-19 menjadi mimpi buruk bagi para nelayan rajungan. Karena harga rajungan jatuh. Tidak sedikit pula perahu nelayan rajungan yang akan dijual.

Sekjen Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Budi Laksana mengatakan, pandemi Covid-19 membuat harga rajungan terjun bebas. “Bukan hanya di Cirebon tetapi seluruh Indonesia, khususnya di Gebang itu harga rajungan jatuh sekali sejak awal pandemi di bulan Maret,”  ujarnya.

Meskipun telah telah delapan bulan berlalu sejak awal Pandemi hingga saat ini tampaknya harga rajungan masih dibawah normal. “Idealnya harga rajungan itu sekitar Rp80 ribuan, sekarang setelah delapan bulan harga tetap masih di bawah normal, yakni masih sekitar di bawah Rp50 ribu perkilonya,” keluhnya.

Karena harga rajungan yang jatuh banyak nelayan rajungan memilih untuk tidak melaut. “Delapan bulan tidak melaut, karena bingung dengan harga yang tidak sepadan dengan biaya melautnya, dan juga saat ini memang bukan waktunya musim rajungan sehingga rajungan pun sepi,”ujarnya.

Imbas delapan bulan tidak melaut banyak perahu nelayan rajungan yang mengalami kerusakan serta tidak jarang juga perahu nelayan rajungan dijual.

“Sekarang ABK nggak mau melaut karena nggak punya modal untuk melaut. Begitu juga yang punya perahu mereka sulit menemukan ABK yang mau melaut. Delapan bulan nyaris nggak ada yang melaut, sehingga menyebabkan perahu rusak dan banyak juga yang dijual,”tuturnya.

Fenomena banyak perahu nelayan rajungan yang dijual menurut Budi baru sekali terjadi yakni saat ini.

\"Makanya kalau mau beli perahu di sini (Gebang, red) banyak yang mau jual, dan ini baru saya ketahui kali ini sebelumnya belum pernah seperti sekarang ini,” ujarnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: