Cuaca Tak Menentu Pengusaha Jakon Mengeluh

Cuaca Tak Menentu Pengusaha Jakon Mengeluh

MAJALENGKA - Cuaca yang tidak menentu dan hujan yang berkepanjangan sangat dirasakan dampaknya oleh para pengusaha rekanan pemerintah yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Sebab, dengan musim hujan berkepanjangan tersebut, para pengusaha jasa konstruksi yang mendapat kepercayaan melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti pengaspalan jalan atau pembangunan fisik lainnya, mereka menghadapi kendala lebih berat. “Cuaca yang tidak normal seperti saat ini jelas sekali sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan para pengusaha jasa konstruksi. Pengaruh tersebut dirasakan baik terhadap masalah teknis maupun nonteknis dan hal itu jelas menyebabkan pengerjaan membutuhkan waktu lama dan kualitas juga berkurang,” jelas Ketua BPC Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Majalengka, Enjoy Rizki GDL SIP kepada Radar, Senin (22/7). Dikatakan Enjoy, dengan cuaca hujan yang terus menerus, transportasi pengangkutan material proyek berjalan tidak normal dan termasuk jumlah muatannya yang jadi berkurang. Selain itu untuk proyek pengerjaan jalan yang kondisinya curam, biasanya kendaraan pengangkut material tidak berani naik, karena kondisi jalannya yang licin dan kalau pun dipaksakan sangat membahayakan. “Dengan situasi seperti ini harga material pun naik dengan seenaknya dan kita pun para pengusaha tidak dapat berbuat apa-apa, karena memang tidak ada yang mampu ke atas. Termasuk juga aspal hotmix yang angkutannya tidak berani ke atas, kalaupun ada yang mau maka harganya melebihi harga normal dan minta kontan lagi,” ujar Enjoy. Selain masalah cuaca, kata Enjoy, kendala yang saat ini dihadapi para pengusaha jasa konstruksi adalah kemampuan stum yang ada di Majalengka yang sangat kurang sekali jika proyek dilaksanakan secara serempak. Para pengusaha terpaksa sampai harus mencari stum ke luar daerah seperti Ciamis dan Tasikmalaya, tapi di daerah tersebut juga ternyata sama sedang digunakan. Dengan situasi seperti ini sambung Enjoy, ada kemungkinan pekerjaan akan melebihi batas waktu kontrak yang telah ditentukan, sehingga hal ini perlu ada penjelasan dan kebijakan bersama dari dinas terkait serta kontraktornya. Kemungkinan ada beberapa pekerjaan melebihi kalender kerja karena situasi dan kondisi cuaca. “Kita akan meminta addendum waktu kepada dinas untuk solusinya. Sebab, hal ini terjadi bukan hanya di Majalengka saja tapi kemungkinan di seluruh Jawa Barat, bahkan juga di Indonesia kalau cuacanya seperti ini semua,” tandasnya. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: