Mengenal Ritual Gong Sekati Mlebet, Pasca Puncak Tradisi Muludan
CIREBON - Usai menggelar prosesi Pelal Ageng atau Panjang Jimat, Keraton Kanoman menuntaskan tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ada tradisi selametan buang takir, kemudian Gong Sekati Mlebet dan Tumpengan.
Selametan Buang Takir merupakan syukuran atas tuntasnya seluruh rangkaian acara peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW atau Muludan atau dikenal dengan acara Panjang Jimat.
Piring panjang dan piring-piring pusaka lain diisi lagi dengan Nasi Kuning dan Lauk Pauk Bekaseman. Tradisi tersebut digelar di Bangsal Paseban.
Sementara itu, di Siti Inggil, digelar acara Gong Sekati Mlebet. Tradisi tersebut merupakan tradisi menyimpan kembali Gong pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati setelah digunakan untuk tradisi sekaten.
Tradisi Gong Sekati Mlebet dipimpin oleh Patih Kasultanan Kanoman, Pangeran Patih Raja Muhamad Qodiron dengan merapalkan doa doa, bersama dengan sejumlah keluarga keraton dan juga para abdi dalem. Puluhan masyarakat juga tampak antusias melihat jalanya tradisi tersebut.
Baca Juga: 18 Kasus Baru Covid-19 di Kabupaten Cirebon, 8 di Antaranya Nakes RS Swasta
Setelah didoakan, kemudian Gong Sekati dan peralatan gamelan lainnya, dibawa langgar atau musholah untuk kemudian disimpan di Bangsal Pejimatan.
Lurah Gong Sekati Ato Sugiarto mengaku bersyukur seluruh rangkaian acara peringatan maulid nabi Muhammad atau pelal ageng panjang jimat berjalan dengan lancar. Termasuk untuk prosesi gong sekati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: