Jelang Vaksinasi 2021, Pemerintah Siapkan SDM dan Vaksinator
JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan vaksinasi pada 2021 mendatang. Sejumlah persiapan pun dilakukan. Mulai dari logistik hingga sumber daya manusia (SDM) vaksinasi. Prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain sudah berjalan dengan baik. Cold chain bertujuan menjaga kualitas maupun efektivitas vaksin.
“Saat ini rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia mencapai 97 persen,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19. Wiku Adisasmito, di Jakarta, Minggu (1/11).
Dia menambahkan pemerintah juga mempersiapkan SDM. Mereka terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan bidan. Berdasarkan data Kemenkes, sebanyak 739.722 SDM telah dipersiapkan untuk vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, jumlah vaksinator di puskesmas dan rumah sakit sebanyak 23.145 orang, atau secara rasio sebesar 1:20 di seluruh Indonesia. “Kami percaya bahwa vaksinasi yang sukses adalah aman dan efektif secara medis serta diikuti persiapan penyelenggaraan yang matang. Kami harapkan masyarakat bersabar menanti proses vaksinasi. Yang terpenting tetap mematuhi protokol kesehatan. Selalu terapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak),” jelasnya.
Dia menegaskan saat ini kandidat vaksin yang ada sedang dalam tahap uji klinis fase 3. Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan, efek samping dan rentang dosis aman yang akan digunakan untuk manusia. “Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase 3, serta transfer dokumen Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) untuk dianalisa,” terang Wiku.
Terkait vaksinasi, pemerintah juga menegaskan agar pengembangan vaksin dilakukan secara hati-hati dan berpedoman pada standar kesehatan. Setelah lulus uji standar kesehatan maka Badan POM akan mengeluarkan emergency use of authorization (EUA) atau izin untuk dapat digunakan.
Selain itu, Satgas terus meminta pemerintah daerah meningkatkan upaya pemeriksaan. Masyarakat diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala COVID-19.
Dalam menangani pandemi ini, keberhasilannya bergantung kepada seluruh elemen masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Semakin disiplin masyarakat, maka semakin efektif penanganan pandemi COVID-19,” pungkasnya.(fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: