STIKes Mahardika Wisuda Angkatan XIX

STIKes Mahardika Wisuda Angkatan XIX

CIREBON - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mahardika Cirebon melaksanakan prosesi wisuda sarjana dan diploma angkatan XIX, Sabtu (31/11).

Wisuda yang digelar secara tatap muka langsung ini, merupakan prosesi pertama yang digelar sejak masa pandemi dan mulai memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). WIsuda dilaksanakan dengan peserta terbatas dan penerapan protokol kesehatan.

Ketua STIKes Mahardika, Dr Hj Yani Kamasturyani SKM MHKes menjelaskan, wisuda kali ini diikuti oleh 148 wisudawan wisudawati. Terdiri dari 82 orang jenjang S1 keperawatan, 5 orang S1 Kesehatan Masyarakat, 9 orang jenjang D3 kebidanan, serta 52 orang D3 rekam medis dan informasi kesehatan.

Sebelumnya juga telah dilakukan pelantikan wisuda program pendidikan profesi ners yang diikuti oleh 123 orang lulusan secara virtual.

“Sesuai aturan mendikbud mahasiswa hanya dibolehkan didampingi oleh saru orang pendamping dari orang tua maupun walinya. Acara juga dilakukan secara terbatas dengan menyingkat beberapa agenda yang ditiadakan,” tuturnya.

Di luar itu, acara lain seperti angkat sumpah sudah dilaksanakan secara virtual. Hanya pelantikan wisudawan yang dilakukan di forum sidang senat terbuka. Sehingga acaranya diringkas hanya pelantikan wisudawa, guna mempersingkat waktu pelaksanaan acara.

Pihaknya juga mengaturkan terima kasih kepada para orangtua yang telah mempercayaka anak-anaknya untuk melanjutkan studi di STIKes Mahardika Cirebon, hingga mereka lulus menjadi sarjana dan diploma disiplin ilmu di bidang kesehatan.

Selama, sektor fasilitas kesehatan masih membutuhkan banyak tenaga terampil dan ahli, baik itu fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta. Sehingga, dia menilai sangat tepat apabila perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi peogram studi di sektor kesehatan ini, menjadi pilihan para lulusan sekilah menengah untuk melanjutkan studinya. Terlebih agi, seluruh prodi di Stikes Mahardika telah terakreditasi B.

Pihaknya juga terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM dosen dan para tenaga pengajar lainnya. Saat ini sudah ada satu tenaga dosen yang punya kualifikasi pendidikan Doktor, dan sedang ada empat dosen lagi yang tengah menempuh jenjang Pndidikan S3.

Selain itu, para dosen tenaga pengajar lainnya juga dituntut untuk meningkatkan penelitian dan pengabdian kepda masyarakat, sebagai perwujudan dsri tridharma perguruan tinggi.

“Saya ingin para dosen fokus ke penelitian, semua dosen harus memiliki karya ilmiah penelitian yang dipublis di jurnal nasional maupun internasional,” imbuhnya. (azs/adv)

https://www.youtube.com/watch?v=pss7KVwacX8

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: