Persiapan Bidding adalah Delapan Tahun sebelum Olimpiade 2032

Persiapan Bidding adalah Delapan Tahun sebelum Olimpiade 2032

JAKARTA - Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, Indonesia akan segera membentuk komite khusus yang nantinya akan bertanggung jawab memenangkan proses bidding tuan rumah Olimpiade 2032.

“Komite khusus ini adalah yang bertanggung jawab untuk memenangi proses bidding. Nanti kami akan mengkaji dan diskusi dengan para stake holder dan kementerian/lembaga dan instansi terkait. Tentu stake holder utamanya kita untuk membentuk tim khusus ini,” katanya.

Dijelaskannya, komite khusus nantinya juga bertugas mengurus, mengajukan permohonan, melaksanakan serta bertanggung jawab terhadap anggaran. Selain itu, menyusun proposal serta materi presentasi bidding.

\"Saya berharap stake holder dan kementerian maupun lembaga terkait bisa segera melakukan koordinasi untuk membentuk dan menentukan anggota dari komite khusus. Dengan begitu, KOI pun bisa menentukan langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan selanjutnya, terlebih persaingan bidding juga semakin ketat,\" ungkapnya.

Dikatakannya, batas waktu persiapan bidding, adalah delapan tahun sebelum event digelar atau pada 2024 mendatang.

\"Tapi dua atau tiga tahun ke depan, Indonesia setidaknya harus sudah benar-benar siap dalam menghadapi proses bidding,\" katanya.

Raja juga menjamin, jika Indonesia menjadi tuan rumah dipastikan akan menggunakan anggaran yang kecil. “Jadi memang norma baru dalam pelaksanaan Olimpiade adalah menggunakan fasilitas existing dan menghindari pembiayaan yang terlalu besar,” jelasnya.

Dijelaskannya, anggaran akan dikucurkan dengan tahun jamak (multi years) selama 3 tahun yang sifatnya konsultasi. \"Salah satu proses penting dalam bidding ini adalah polling, sehingga kami sangat butuh dukungan dari masyarakat Indonesia. IOC sudah menyampaikan bahwa kota yang akan jadi tuan rumah adalah kota yang memiliki legacy, sustanibility, support masyarakat, dan eco-friendly,\" katanya.

Meski Indonesia terdampak Covid-19 khususnya dari sisi ekonomi, namun Raja Okto optimis kondisi ekonomi Indonesia akan stabil dan membaik.

\"Kita cukup confident dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kita bisa jadi tuan rumah Olimpiade maupun Paralimpiade yang terbaik,\" ungkapnya.

Dia juga menerangkan, Indonesia tidak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya untuk membangun venue baru. Sejumlah fasilitas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, menurutnya, sudah cukup layak untuk dijadikan venue Olimpiade.

Indonesia telah memiliki sejumlah fasilitas saat menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang. Ini menjadi modal penting karena Indonesia mampu mempertahankan legacy. Sementara legacy merupakan salah satu nilai yang dipegang IOC untuk pencalonan tuan rumah. Prinsip lainnya yang telah terpenuhi Indonesia adalah sustainability. Ini juga menjadi bagian dari upaya menekan pembiayaan pembangunan sebab sejumlah venue yang ada di berbagai wilayah Indonesia masih digunakan hingga saat ini.

“Bahkan sangat memungkinkan (event digelar tersebar) karena secara aturan itu diperbolehkan. Tapi karena kita punya banyak sekali fasilitas dari Sabang sampai Papua, ya tidak menutup kemungkinan kita bisa memaksimalkan fasilitas tersebut,” ucapnya.

Raja juga menyatakan Presiden Jokowi akan berkunjung ke markas IOC di Swiss. \"Kami mohon kepada Bapak Presiden agar bisa berkunjung ke kantor IOC di Lausanne, Swiss dan Presiden setuju dan itu akan sangat membantu proses pencalonan kita sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2032,\" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: