Kemenag Akan Hadir Asrama di Pendidikan Madrasah

Kemenag Akan Hadir Asrama di Pendidikan Madrasah

“Jangan kita bebani anak didik kita dengan hal yang di luar kemampuan mereka. Sebab esensi dari humanisme adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai porsinya. Humanisme menjadi penyeimbang dari konsep integritas,” tuturnya.

Ketiga, Sprituality. Orang yang memiliki nilai-nilai spiritual, aktivitasnya selalu diniatkan sebagai ibadah. Guru yang sadar bahwa proses dan eksistensi hidupnya adalah memberikan makna terhadap orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri, maka dia memiliki nilai spiritual yang baik.

“Setiap guru dalam mengajar harus selalu diniatkan sebagai sebuah ibadah. Ibadah dalam menyiapkan generasi berintegritas yang akan mengisi peradaban mendatang,” ujarnya.

Keempat, Adaptability. Yaitu, kemampuan manusia untuk menyelaraskan diri dan berdialog dengan lingkungan strategis di sekitarnya, tanpa kehilangan identitasnya.

Menurut Dhani, adaptasi harus menjadi kekuatan untuk memahami, bahwa sebuah lembaga pendidikan harus menghadirkan anak zaman, mereka yang beribukan waktu berayahkan zaman, menari bersama zaman untuk menarikan zaman.

“Dalam konteks pendidikan, dinamika zaman hari ini adalah kebutuhan kita terhadap penguasaan teknologi. Orang yang hebat pada hari ini adalah orang yang mampu membaca masa depan dengan baik. Guru yang hebat akan mampu melahirkan anak didik yang akan bisa menguasai zamannya,” tuturnya.

Terakhir, lanjut Dhani, adalah Nationality. Proses pendidikan madrasah harus mengajarkan kecintaan pada tanah air. Itu adalah bagian dari batang tubuh seorang manusia dan lembaganya.

“Guru dan anak didik di madrasah harus mencinai tanah air. Kita harus tanamkan kepada peserta didik, bahwa mencintai taha air adalah bagian daripada iman,” pungkasnya. (der/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=i8zi9QLe2qY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: