Golkar Pilih Tutup Mulut

Golkar Pilih Tutup Mulut

Koalisi Lintas Fraksi Jilid II Rapatkan Barisan KUNINGAN - Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kuningan memilih untuk tidak memberikan komentar seputar pembentukan koalisi lintas fraksi yang digagas pemilik kursi terbanyak di parlemen daerah, PDIP. Ketua fraksi Golkar, Ir Abrianto MSi cenderung menghindar saat ditanya soal sikap fraksinya terhadap koalisi yang dibangun partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran tersebut. ”Tanya saja sama pak ketua (H Yudi Budiyana SH) untuk masalah itu (koalisi gabungan, red). Saya tidak memiliki kewenangan memberikan komentar kepada media. Bukan apa-apa, takut salah saja. Untuk lebih jelas bagaiamana sikap Golkar, silakan tanya sama beliau,” ucap Abrianto kepada Radar seraya menyilangkan kakinya, kemarin (19/10). Wakil Ketua DPRD, H Yudi Budiyana SH hanya menjawab singkat bahwa dirinya sedang perjalanan menuju Bandung bersama Sekwan, HM Ridwan Setiawan SH MH MSi untuk urusan dinas. ”Maaf saya sedang di perjalanan menuju Bandung dengan Pak Sekwan. Saya tidak bisa menjawab soal masalah itu. Nanti saja saya memberikan keterangannya sepulangnya dari Bandung,” sebut Yudi. Namun anggota Fraksi Golkar, Oyo Sukarya SE tidak mempermasalahkan pembentukan koalisi lintas fraksi yang mulai memanas. Dia beranggapan bahwa pembentukan koalisi adalah hal yang wajar dan tidak menyalahi peraturan. ”Itu dinamika politik. Sah-sah saja jika ada pembentukan seperti itu. Kami juga tidak tersinggung kok. Fraksi kami tetap berjalan seperti biasa dan tak terpengaruh masalah koalisi,” katanya ringan sambil menghisap rokok kesukaannya. Sementara itu, gagasan membentuk koalisi lintas fraksi terus digalang di parlemen. Kemarin (19/10) untuk kedua kalinya, fraksi-fraksi yang tergabung dalam koalisi melakukan pertemuan di sebuah rumah makan tak jauh dari gedung dewan. Hampir semua ketua fraksi menghadiri pertemuan yang isinya memantapkan koalisi. Antara lain PDIP diwakili ketua fraksi, Apang Sujaman SPd dan Rana Suparman S.Sos. Terlihat juga Ketua Fraksi PAN, Rahmat Sahuri alias Dodi, dan Ketua Fraksi PPP, Drs Mamun Sofyan. Ketua Fraksi PKS, Daswa SSi dan Iwan Sonjaya juga nampak mengikuti pertemuan pasca deklarasi Cimindi. Kemudian juga Ketua Fraksi Reformasi, Drs Ujang Kosasih. Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu tetap membahas langkah-langkah dan apa saja yang akan dilakukan koalisi gabungan. ”Rapat tersebut memang membahas penguatan koalisi. Sepertinya akan deal dan kemudian diresmikan koalisinya. Sekarang kami sedang membahas apa saja yang akan dilakukan koalisi dalam beberapa waktu ke depan. Semua fraksi yang hadir tidak keberatan dengan pembentukan koalisi baru ini,” ujar sumber Radar di internal koalisi lintas fraksi tersebut. Juru bicara koalisi lintas fraksi, Rana Suparman S.Sos yang biasanya mudah dimintai keterangan, memilih untuk irit bicara. Dia hanya mengatakan, jika pertemuan ini adalah lanjutan pertemuan sebelumnya. Belum ada pembicaraan krusial dalam pertemuan itu. “Masih dalam penjajagan. Yang penting semua ketua fraksi koalisi ikut hadir. Belum ada pembicaraan apa-apa, hanya sekadar menyamakan persepsi saja,” jawabnya singkat. Begitu juga dengan Ketua Fraksi PDIP, Apang Sujaman. Jika sebelumnya dengan berapi-api politis dua periode itu terang-terangan akan membentuk sekretariat koalisi lintas fraksi, kemarin malah terkesan diam. Dia menunjuk Rana untuk memberikan keterangan kepada Radar. ”Sekarang ada jubirnya yakni Pak Rana. Suara resmi koalisi akan keluar dari yang bersangkutan. Kami tidak boleh untuk sembarangan bicara,” paparnya. Koalisi yang dibangun PDIP tanpa Golkar dan Demokrat tentu akan menguntungkan Fraksi Reformasi yang diisi legislator dari berbagai parpol. Saat ini, Fraksi Reformasi tidak bisa mendudukan anggotanya menjadi ketua komisi. Saat koalisi jilid I terbentuk hanya beberapa waktu setelah pelantikan dewan, jabatan ketua komisi dipegang PDIP, PAN, Demokrat, dan PKS. Seandainya koalisi jilid II nantinya resmi terbentuk, kemungkinan satu jabatan ketua komisi akan dipegang Fraksi Reformasi. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: