Polisi Masih Terus Buru Perampok
CIREBON - Perampokan yang terjadi di Pekalangan Senin pagi, terus mendapatkan sorotan dari masyarakat. Apalagi uang yang dirampok nilainya hingga ratusan juta rupiah bahkan hingga kemarin belum ada perkembangan yang signifikan. Kapolresta Cirebon Kota, AKBP Herukoco MSi kepada Radar tadi malam pukul 21.10 WIB mengaku belum ada perkembangan yang berarti atas kasus perampokan yang terjadi di Jl Pekalangan tersebut. Namun demikian, polisi masih terus melakukan penyedlidikan dan pengejaran. “Saat ini masih penyelidikan, belum ada perkembangan yang signifikan,” ujarnya singkat. Sementara itu, Pakar Hukum Pidana, Prof DR Ibnu Artadi SH MH menengarai aksi perampokan yang terjadi di Pekalangan sebagai aksi kejahatan yang telah disusun secara matang. Apalagi perampokan dilakukan pada hari Senin di mana uang tersebut hasil kegiatan transaksi selama 3 hari, yakni Jumat Sabtu dan Minggu. Kejadian ini, kata Ibnu, diduga melibatkan orang dalam. Meskipun tidak secara langsung, bisa saja memberitahukan kepada penjahat spesialis pencurian uang yang akan disetorkan ke bank maupun setelah mengambil uang dari bank. “Tidak mungkin seketika pelaku merampok, akan tetapi sudah mengamati gerak-gerik korban sejak lama, termasuk menentukan titik lokasi yang aman untuk merampok uang yang dibawa korban. Yang jelas pelakunya orang profesional, apalagi membawa senjata api tentunya bukan orang sembarangan. Mereka sudah membuat peta termasuk titik-titik lokasi untuk melakukan eksekusi,” tandasnya. Guru Besar Unswagati ini menambahkan, besar kemungkinan pelaku termasuk jaringan perampok yang terorganisir secara rapih dan memiliki jaringan di mana-mana dengan spesialisasi merampok uang yang akan disetor ke bank, maupun uang yang telah diambil dari bank. Disinggung mengenai perampokan yang marak menggunakan senjata api (senpi), Ibnu menilai hal wajar karena untuk mendapatkan lebih mudah untuk diperjualbelikan. Tetapi bisa saja pelakunya berasal dari orang militer tetapi desersi. Bahkan, jika dilihat dari kejadian perampokan sebelumnya, mereka berasal dari jaringan yang sama. Ibnu juga tidak sepakat jika saat ini Kota Cirebon dikategorikan sebagai kota yang sudah tidak aman. Karena tolok ukur keamanan tidak bisa diambil dari satu kejadian perampokan saja, oleh karenanya kota ini masih tergolong kota yang aman. Pihaknya juga berharap kepada aparat kepolisian untuk bisa mendeteksi secara dini kemungkinan-kemungkinan peristiwa serupa terulang kembali. Apalagi perampokan sebelumnya ternyata menjadi siklus dua bulan. “Jangan sampai pengamanan ketat ketika peristiwa telah terjadi, kemudian ketika pengamanan longgar perampok malah kembali beraksi,” katanya. Dia menyesalkan masyarakat yang seakan tidak mau belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya, dengan tidak meminta bantuan polisi ketika membawa atau mengambil ung di Bank dalam jumlah besar. Namun demikian, pihaknya tidak menampik jika keengganan masyarakat akibat terbentur prosedur yang terlalu berbelit-belit, termasuk jasa gratis mengawal, kenyataan di lapangan berbeda. Sementara itu, informasi yang beredar melalui twitter yang diposting Ayubdiponegoro, pelaku melarikan diri ke daerah Beber. Namun belum ada kejelasan informasi tersebut. “Perampok kabur ke daerah Beber dengan mengendarai sepeda motor RX King AD 2707, yang tahu mohon diinformasikan ke polisi terdekat,” demikian tulisan yang dimuat di twitter. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: