Terapkan Prokes Secara Ketat, KPU Indramayu Sukses Helat Simulasi P2S Sirekap
INDRAMAYU - Ancaman penyebaran Covid-19 potensial terjadi pada hajat nasional, yakni pilkada serentak. Seperti diketahui, salah satu kabupaten yang akan menggelar pemilihan kepala daerah adalah Indramayu. Oleh karena itu, tata caranya harus sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang telah ditentukan.
Sabtu (21/11) kemarin, KPU Kabupaten Indramayu menggelar simulasi nasional pemungutan dan penghitungan suara (P2S) serta penggunaan sirekap tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS). Simulasi dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 50 Desa Singaraja Kecamatan Indramayu.
Simulasi tersebut dihelat pukul 07.00 WIB sampai dengan 16.30 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Indramayu.
Komisioner KPU Kabupaten Indramayu Divisi Teknis Penyelengaraan dan Logistik H Fahmi Labib SE berharap, dalam Pilkada Indramayu yang akan digelar 9 Desember 2020, KPPS nantinya bisa bekerja dengan baik. Memperhatikan tahapan demi tahapan secara runut. Agar hasil pemungutan suara 9 Desember mendatang bisa benar-benar valid dan memuaskan. Tentunya juga aman dari penyebaran Covid-19.
Labib juga mengaku bangga karena dari simulasi tersebut tergambar kalau tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi, yaitu mencapau 90 persen.
Dari 414 pemilih yang tidak hadir hanya 44 orang. Menurutnya, hal ini terjadi karena masyarakat penasaran dan ingin tahu bagaimana pelaksanaan pemungutan suara di era pandemi-19, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dalam pelaksanaan simulasi tersebut memang protokol kesehatan diterapkan sangat ketat. Pemilih yang datang harus memakai masker. Sampai di tempat meraka harus mencuci tangan pakai sabun.
Selanjutnya, masuk antrean dengan menjaga jarak, untuk dilakukan pengukuran suhu menggunakan thermogun. Pemilih juga harus menggunakan sarung tangan sebelum akhirnya masuk ke bilik suara. Usai mencoblos, jari pemilih ditetesi tinta. Tahap terakhir, pemilih kembali mencuci tangan sebelum pulang ke rumah.
Terkait aplikasi Sirekap, Labib mengatakan bahwa aplikasi tersebut sangat simple dan sederhana. Hal ini bisa mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. “Ini memang baru uji coba, tapi tadi sudah bisa berjalan dan kita berhasil kirim. Berarti kita sudah siap untuk menggunakan aplikasi Sirekap ini,” ujarnya.
Labib menambahkan, setelag simulasi ini, selanjutnya akan dilakukan simulasi langsung oleh KPPS khusus untuk aplikasi Sirekap, pada tanggal 24, 25, dan 26 November 2020 (oet/jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: