Kecewa Anggaran Pilwu Kelewat Mahal

Kecewa Anggaran Pilwu Kelewat Mahal

PABUARAN- Sejumlah calon kuwu di Desa Pabuaran Kidul, kecewa dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang diajukan oleh oleh panitia pemilihan kuwu. Bahkan, adalah salah seorang calon yang terpaksa mengundurkan diri karena tak mampu membayar. Salah seorang calon kuwu, Uki Dasuki mengatakan, dirinya tidak sanggup membayar patungan uang operasional pilwu, sehingga terpaksa mengundurkan diri. Sebab, anggaran yang dibebankan kepada calon kuwu mencapai Rp229 juta. “Itu sudah ditawar, karena sebelumnya Rp246 juta. Itu anggaran dibebankan kepada calon kuwu. Belum lagi yang saya kesal, panitia nggak memberikan lampiran rincian uang itu untuk apa saja,” ujar dia, kepada Radar, Kamis (25/7). Calon kuwu lainnya, Bambang Suhendra Gunawan juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, anggaran tersebut tidak logis karena di desa lain paling mahal anggaran pilwu hanya Rp100 juta. “Saya terpaksa tetap maju karena dorongan dari masyarakat. Tapi, karena ada calon yang mundur, sepertinya saya harus nambah uang patungan untuk operasinal pilwu. Dana itukan patungan, saya sudah bayar Rp70 juta jadi harus tambah Rp35 juta lagi,” bebernya. Dikonfirmasi terkait bengkaknya anggaran pilwu, Ketua Panitia Pilwu Desa Pabuaran Kidul, Tarman mengatakan, penentuan anggaran penyelenggaraan pilwu tidak asal buat. Anggaran itu sudah didasari studi banding dengan desa lain. “Kami tidak menginginkan kejadian-kejadian seperti yang terjadi di desa lain, karena ketatnya anggaran. Tapi kami juga fleksibel dengan memberikan penawaran kepada para kandidat karena mereka yang akan menanggung semua,” tuturnya. Masih menurut Tarman, anggaran pilwu awalnya Rp246.500.000, kemdudian setelah dikoordinasikan dipangkas menjadi Rp210 juta. Saat itu, panitia menyampaiakan kepada para calon kuwu terkait garis besar penggunaan anggaran, meski belum disampaikan secara tertulis. “Antara Desa Pabuaran Kidul dan desa lain, angaran pelaksanaan pilwu mungkin berbeda. Di desa ini besar karena desanya ycukup besar. Waktu hanya 68 hari dan DPT juga lebih besar dibandingkan desa lain yakni 5.500,” jelasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: